Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puasa yang sekarang kita lakukan ini tidak sama dengan puasa ketika pertama kali disyariatkan, dalam satu riwayat dijelaskan dulu puasa itu ketika pertama kali disyariatkan orang itu berpuasa, lalu ketika adzan maghrib maka kemudian mereka makan mereka boleh makan apa saja sampai mereka tertidur. Kalau sudah tidur maka tidak boleh makan sampai hari berikutnya itu puasanya orang dulu semacam itu. Jadi kalau puasa kemudian adzan magrib, sudah makan apa aja selama masih bangun dan tidak tertidur dia boleh makan apa saja, tapi kalau sudah tertidur maka kemudian tidak bisa lagi makan karena apa berarti makanan yang dia makan sebelum dia tidur dianggap makanan penutupnya.
Karena kemudian Qais bin Shirmah sepanjang hari dia sudah kerja di ladang maka kemudian akhirnya beliau mengantuk ketika istrinya lagi mencari makanan beliau tertidur, ketika istrinya balik sudah membawa makanan dia mendapati suaminya Qais bin Shirmah sudah tidur. Waduh celaka ini Qais bin Shirmah, suamiku belum makan banyak malah sudah tidur kalau sudah tidur tidak lagi boleh makan tidak boleh lagi minum, maka kemudian akhirnya pada saat itu Qais bin Shirmah bangun dan ketika saat itu sudah tidak bisa makan dan akhirnya dia melanjutkan hari berikutnya dengan berpuasa dengan bermodal tadi malam minum air putih. padahal dia harus kerja di ladang kembali. Sampai akhirnya pingsan Qais bin Shirmah ketika sedang di landang, maka ketika peristiwa itu sampai ke telinga Rasulullah tidak lama setelah itu turunlah satu ayat untuk kemudian merubah bagaimana puasa kita, yaitu adalah ketika puasa itu diberikan kepada kita, maka kemudian sampai kemudian ketika waktu adzan Maghrib datang kemudian waktu sampai fajar Shodiq itu datang kita masih boleh makan dan itu disebabkan kejadian nyata yang pernah menimpa kepada Qais bin Shirmah.
Wallahu a'lam…
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.