Rabu, 25 Maret 2020

CARA MENGENALI KEKURANGAN DIRI

           
Kamu sering mendengar kata muhasabah dan sering diminta untuk bermuhasabah. Mari belajar mengevaluasi hidup, memang tidaklah mudah. Disaat ingin instropeksi diri tapi tidak tahu caranya? Disini akan disampaikan beberapa cara mengenali kekurangan diri secara mudah.

1.      Carilah Guru yang berpandangan luas tentang jiwa dan mengerti keburukan yang tersembunyi.
Seorang murid jika ingin diperbaiki oleh gurunya haruslah pasrah 100% pada guru. Terkadang guru meminta kamu melakukan hal yang aneh dimana kamu tidak paham maksud serta tujuannya. Gurumu lebih mengerti kekuranganmu sehingga kamu diminta untuk patuh karena gurumu lebih tau perkembangan mentalmu dan juga perkembangan rohanimu. Ada sebuah kejadian dimana ketika seorang guru dan murid pergi ke suatu tempat naik kendaraan tapi pulangnya diminta jalan kaki, padahal jaraknya mencapai puluhan kilo. Itukan keliahatannya tidak masuk akal apa si tujuannya? Tapi pastilah ada gunanya, mungkin untuk membunuh egomu ataupun ketergantunganmu pada dunia dan semacamnya. Gurumu yang lebih mengerti.

Guru itu seperti dokter dalam dunia jasmani. kamu kan tidak paham  dokter ini kok obat diminum sehari 3 kali ? kenapa tidak diminum 10 kali saja biar cepet sembuh. Dokterlah  yang lebih mengerti kamu jangan ngarang - ngarang sendiri kalau urusan obat. Sama seperti rohani mungkin kamu punya rumus sendiri harusnya begini, ya tidak seperti itu coba tanya yang ahli. Jangan - jangan kamu mau mengobati penyakit hasutmu tapi jatuhnya malah jadi sombong. Yang tahu takarannya adalah guru, maka jalan mudah mendeteksi kamu ada penyakit jiwa apa? Cari guru, itu akan lebih mudah, Tapi bukan berarti jika tidak punya guru kamu tidak bisa muhasabah. Kamu tetap bisa hanya saja akan lebih mudah dilakukan jika memiliki  guru.

Kemungkinan apabila sulit mencari guru karena gurunya sibuk mencari penghasilan tambahan dan macam-macamnya sehingga susah ditemui, maka kamu bisa menggunakan cara kedua.

2.      Carilah seorang sahabat yang jujur, berpandangan luas dan beragama.
Sahabat yang kamu miliki haruslah berpandangan luas, jika sahabatmu tidak berpandangan luas maka hasilnya akan sama aja. Meskipun kamu dinasehati agar penyakit jiwamu hilang, ya mau menasehati gimana kalau sahabatmu juga jiwanya berpenyakit ya akan sama saja jadi silahkan bertangis - tangisan, makannya usahakan memiliki sahabat yang wawasannya luas, jadi jika ada teman yang kelihatannya lebih mantap dan lebih stabil menguasai mentalitas ruhaninya, ini yang kamu dekati dan jadikan sahabat siapa tahu bisa membantu perkembangan ruhanimu, misalnya ada teman bilang aku suka sekali sama temanku ini, dia orangnya jujur sekali. Maka dekati dia dan belajarlah kejujuran dari dia mungkin bisa mengobati penyakit khianatmu. Temanku ini dia tulus sekali, kamu dekati saja jadi teman mungkin bisa memberikan tips padamu agar kamu terhindar dari sifat hasud. Caranya begitu cari sahabat, cari teman yang berpandangan luas sesuai dengan kebutuhanmu dan jangan lupa yang beragama, serius agamanya biasanya lebih mudah dipercaya.

Apabila kamu tidak memiliki guru dan juga sahabat, maka masih ada cara ketiga yang bisa kamu lakukan.

3.      Mengambil faedah dari musuh
Dengarkan musuhmu ini adalah cara yang cukup unik, musuh yang biasanya bisa cepat menemukan sifat burukmu. Musuh itu akan selalu mencari kejelekmu ada dimana, berarti akan mudah jika kamu ingin tahu dimana letak sifat burukmu. Cari musuhmu dan tanyalah aku itu salah apa padamu? kemudian  dengarkan jawabannya. Oh berarti salahku disitu, jadi kamu bisa perbaiki kesalahanmu. Memangnya kamu aku buat sakit apa? terus dia akan menjawab meskipun sambil memaki tetap dengarkan saja sehingga kamu tahu kelemahanmu. Itulah cara mengambil faedah dari musuhmu, tapi  kalau tidak punya musuh ya kamu  jangan sengaja buat musuh.

Nanti kamu tidak punya musuh malah kamu bikin musuh, ya bukan begitu caranya. kalau kebetulan ada orang yang tidak suka sama kamu, yang benci sama kamu, kamu manfaatkan kebenciannya untuk kebaikanmu. Selama ini kan kebencian kamu balas dengan kebencian juga sehingga yang kamu dapet hanya rasa dendam. Sekarang kalau ada orang yang benci sama kamu biarkan dia bicara banyak, memakimu dan bongkarlah semua sifat burukmu silahkan kamu tunggu. Bersyukurlah kamu bisa muhasabah dan tidak perlu capek. Oh berarti kelemahanku selama ini itu, oh berarti orang sakit hati kalo saya perlakukan seperti itu, itukan namanya muhasabah, kamu sendiri kan tidak mengerti kalau itu sebuah kesalahan. Makannya kalau kamu punya akun Media Sosial dan ada orang memakimu, maka bersyukurlah karena ada orang ngasih pelajaran gratis sehingga kamu mengerti keburukanmu, jadi kamu harus belajar memperbaikinya dan mengambil faedah dari musuh-musuhmu.

4.      Belajar dari pengalaman ataupun tindakan orang lain saat bergaul dengan sesama manusia
Membaca realita tentang sebuah keburukan, oh seperti itu jeleknya hasud itu berarti aku jangan begitu, oh seperti itu rusaknya orang kalau saling membenci berarti aku jangan begitu. Itulah cara mengenali kekurangan diri, jangan masuk ke lubang yang sama yang sudah dimasuki orang lain dan mereka celaka. Mengapa kamu sering mengulang kesalahan yang sama, karena kamu tidak belajar. Kamu suka beralasan bahwa yang dilarang kan kalau melakukan kesalahan yang sama, kalo kesalahan oranglain ya tidak termasuk. Sama saja meskipun itu orang lain yang celaka, kamu jangan mengulangi itu. Tapi kan kamu sering bilang bahwa kamu merasakan kan dia yang celaka, bukan begitu caranya.

Orang yang rugi itu adalah orang yang mengulangi kesalahan yang sama, ini kan saya baru kesalahan pertama “Begitu katamu”, ya tidak begitu kalau orang lain salah dan celaka dengan itu, masa kamu juga mau ikut celaka, jadi belajarlah. Banyak pelajaran yang bisa kamu peroleh bila kamu mau membuka mata dan membuka telinga. Hanya saja kamu tidak peka atau bathinmu agak gelap sehingga tidak bisa membaca lebih jernih pengalaman-pegalaman orang lain.

Jadi, ada 4 cara yang bisa kamu lakukan apabila ingin mengingkatkan kualitas hidup dengan jalan mengenali kekurangan yaitu :
a.       Carilah guru
b.      Carilah sahabat
c.       Perhatikan musuhmu
d.      Perhatikan pengalaman orang lain

Maka, setiap detik dalam hidup adalah pelajaran demi pelajaran, tidak ada dalam kehidupan ini yang bukan merupakan pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.

Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc


2 komentar: