Minggu, 20 Februari 2022

BARISAN DAN DERET GEOMETRI








 

Tingkatan Kewalian

 


Tingkatan kewalian terbagi 5, yaitu:

 

1) Wali al ghauts posisi ini hanya diisi oleh 1 orang wali Qutub dalam setiap zaman.

 

2) Wali al-awtad terdiri dari 4 wali Qutub mewakili 4 arah (utara, selatan, timur dan barat)

 

3) wali Qutub yang diisi oleh 7 wali di masing-masing benua.

 

4) wali abdal berjumlah 40 wali Alloh sebagai wakil wali Qutub.

 

5) wali nujaba' berjumlah 300 wali Alloh di tiap-tiap negeri.

 

--------

 

Dalam kitab Fatawa Ibn Hajar dijelaskan terdapat banyak riwayat hadits yang menjelaskan tentang keberadaan wali qutub.

 

Imam as-Suyuthi juga menulis tentang wali qutub sebagai penjaga alam semesta yang diangkat Alloh SWT untuk mengganti peran Nabi di setiap masa kehidupan manusia.

 

Wali Qutub merupakan ulama yang dipilih Alloh dalam setiap qurun kehidupan manusia.

 

Derajat ulama yang dipilih Alloh menjadi wali qutub setara dengan nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw.

 

Rosululloh bersabda:

 

علمائي كأنبياء بني إسرائيل

 

"Ulama dari umatku (derajatnya) seperti nabi-nabi dari Bani Israil"

 

والله أعلم بالصواب

Jumat, 18 Februari 2022

SEJARAH ISTIGFAR RAJAB

 


Pada zaman nabi SAW, hidup seorang yang fasik (gemar melakukan dosa), bernama Abdullah Bin Shulton, ketika ia meninggal tak seorangpun yang mau memandikan, menyolatkan apalagi menguburkannya.

 

Saat itu turun malaikat jibril turun menyampaikan berita untuk memberitahukan agar mendatangi rumahnya dan memberikan kewajiban orang hidup terhadap orang mati, lalu nabi seperti biasa mengajak para sahabat untuk memandikan, mengkapani, menyolatkan dan mengkuburkan jenajahnya.

 

Sepulang dari pemakaman ada keheranan dalam diri nabi, sahabat berkata:  wahai baginda rosul, boleh kami bertanya?, rosul menjawab "boleh",

 

Sahabat : "ada yang ingin kami utarakan bahwa ketika baginda sedang mengantar jenazah tadi, terlihat kaki baginda di ungkit keatas, (jinjit) dan ketika selesai menguburkan, baginda tersenyum keatas, sesungguhnya ada apa?"

 

Mendengar pertanyaan tersebut rosul tersenyum, "wahai sahabatku alasan kaki diangkat, karna kami melihat ribuan malaikat berlari-lari mengerebuti mayit tersebut sambil meminta ampunan untuk mayit tersebut, karena saya takut menginjak mereka (para malaikat)…. Terus alasan kenapa aku tersenyum keatas karena aku melihat para bidadari berlomba-lomba memberikan minuman untuk roh mayit tersebut.

 

Para sahabat pun heran, dengan bijak nabi mengajak para sabahat untuk mendatangi rumah mayit tersebut karna ingin tahu amalan apa yang di perbuat oleh mayit tersebut hingga mendapat tempat terbaik di sisi-NYA

Ketika sampai, rumahnya terlihat sepi, maka sahabat mengetuk rumah tersebut sambil mengucapkan salam 3 kali, namun tidak ada yang menjawabnya, namun ketika di beritahukan ada nabi yang ikut serta akhirnya pintu tersebut di buka, ternyata seorang wanita tua dan ia adalah istrinya, dan di persilahkan masuk para rombongan.

Setelah itu nabi menceritakan apa yang nabi lihat ketika proses pemakaman bahwa terjadi keajaiban-keajaiban terhadap suaminya, istrinya malah heran….

 

Nabi pun bersabda : “wahai ibu… boleh tahu apa amalan suami anda hingga mendapat anugrah seperti itu???” Sang istri menjawab: “wahai Rosulullah… sungguh aku malu, suamiku itu tiap harinya sering kali melakukan maksiat dan dosa….” “Coba ingat-ingat” kata Rosululullah… “tidak ada wahai Rosululullah… kata sang istri, cobalah ingat-ingat lagi… kata Rosululullah… (hingga terjadi keheningan…)

 

Setelah di ingat-ingat kemudian sang istri menjawab: “wahai Rosululullah suamiku selalu membaca sebuah do’a tapi do’a itu di bacanya hanya di bulan Rajab, “Kebetulan Saking seringnya membaca do’a tersebut, saya sampai hapal doa tersebut,”

 

Wahai Ali tolong di catat kata nabi sambil menyuruh sayyidina Ali Bin Abi Thalib RA

 

Berikut doanya :




Rabu, 09 Februari 2022

KEPUASAN DAN KEBAHAGIAAN


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Dalam kehidupan ini, kita akan dipisahkan dengan dua hal sederhana yang menjadi keinginan kita. Secara sederhana, manusia itu dibagi menjadi dua keinginannya yaitu ada yang ingin mendapatkan kepuasan, ada pula yang ingin mendapatkan kebahagiaan. Setiap pilihan dari kita ketika kita memilih diantara dua keinginan yang ada antara kesenangan dan kebahagiaan tentunya itu akan melahirkan langkah dan melahirkan planning yang berbeda dalam setiap kehidupan manusia.

 

Orang yang hanya ingin merasakan kesenangan dan dan kepuasan, itu bisa didapatkan dengan apa saja, tidak perlu berhati-hati, tidak perlu memilih yang halal ataupun yang haram, tidak perlu memperhatikan petunjuk, karena sesungguhnya kepuasan itu bisa didapatkan dengan begitu mudah. Orang tidak perlu sekolah untuk mendapatkan kepuasan, karena sesungguhnya kepuasan itu sesuatu fatamorgana yang dibuat sebagai ujian untuk manusia.

 

Zina menawarkan kepuasan karena dia menempuh cara yang paling instan tidak perlu repot dengan pernikahan dan tanggung jawabnya, akhirnya menawarkan kepuasan. Minuman alkohol itu juga menawarkan kepuasan, karena dengan dia minum alkohol, maka dia kemudian akan merasakan puas ketika dia sudah mulai candu dengan minumannya. Riba pun menawarkan kepuasan karena kita bisa mendapatkan barang-barang secara instan tanpa kita menikmati proses untuk bersabar padahal kita tahu apapun barang yang sudah ditetapkan menjadi milik kita, itu akan datang kepada kita walaupun kita tidak menyentuh dengan perkara riba, selama kita bersabar dengan waktu yang ditentukan. Itulah yang dimaksudkan dengan kepuasan.

 

Orang-orang yang tidak bersyukur, mereka selalu menawarkan kepuasan - kepuasan yang ditawarkan kepada manusia, supaya manusia bergerak menuju kepada kepuasan. Tapi tentunya kita paham orang yang puas belum tentu Bahagia, karena puas itu hanyalah pada kulitnya, orang yang puas itu hanya pada wajahnya, mungkin dia tertawa, mungkin dia tergelak-gelak di dalam ketawanya, mungkin dia tampaknya sumringah dan setelah dia mendapatkan kepuasan - kepuasan di dalam hidupnya, tetapi hati itu tidak memerlukan kepuasan, karena hati bukan diciptakan untuk bersinggungan dengan kepuasan.

 

 Hati itu part - nya membutuhkan kebahagiaan, dan disinilah kita paham bahwasanya orang yang puas itu belum tentu dia mendapatkan kebahagiaan. Makanya kesenangan - kesenangan yang menjadi jalan untuk meraih kepuasan itu tidak bisa mendekatkan kebahagiaan. Kalau orang yang puas, orang yang bersenang-senang, mereka bahagia tidak ada kisahnya seorang artis bunuh diri, tidak ada kisahnya orang yang sedang di puncak karirnya, mereka memakai narkoba dan mereka tidak perlu pergi ke klub ke diskotik kalau mereka merasakan kebahagiaan. Karena mereka hanya merasakan kebebasan dari kesenangan yang mereka umbar, itulah yang menjadikan mereka lupa bahwa hati itu diciptakan bukan klop dengan sebuah kepuasan, hati itu mencari pasangannya, dan pasangan hati itu adalah kebahagiaan.

 

Inilah yang kemudian kita pahami tentang kesenangan dan kepuasan. Kalau kemudian harapan kita dan keinginan kita dalam kehidupan itu bukan kepuasan dan kesenangan, tetapi kebahagiaan. Tentunya kebahagiaan itu berbeda dengan kepuasan dan kesenangan, kebahagiaan itu sesuatu yang sifatnya mahal, sesuatu yang sifatnya dilalui dengan proses dan harus membaca setiap petunjuk yang benar. Karena sesungguhnya sebagaimana mobil, kalau mobilnya ingin terawat dan mobilnya tetap bagus walaupun sudah tiga tahun, empat tahun, ya kita harus membaca petunjuk yang diberikan oleh pabriknya, supaya kita mampu memaksimalkan mobil yang kita miliki.

 

Orang yang ingin mencari kebahagiaan itu mereka terikat dengan petunjuk, karena kebahagiaan itu sesuatu yang sifatnya mahal dan kebahagiaan itu tidak bisa didapatkan kecuali dengan usaha yang keras, pengorbanan yang besar, dari setiap keinginan kita untuk mendapatkan kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu harus terikat kepada sesuatu yang halal dan sesuatu yang diridhoi. Karena Bahagia itu letaknya di hati. Tidak mungkin orang yang mengikuti petunjuk lalu mereka bahagia, mungkin mereka puas, mereka senang, tapi belum tentu dia bahagia. Di dalam hatinya itu pasti berontak dan hatinya meronta - ronta setiap waktunya, karena hati itu pasangannya bukan pada kepuasan, tapi hati itu pasangannya kepada kebahagiaan. Karena kita ingin menjadi orang yang bahagia pada kehidupan kita di dunia yang singkat dan kehidupan kita yang selama-lamanya kelak dalam kehidupan di akhirat.

 

Inilah yang menjadikan kita harus betul – betul memahami, karena bahagia itu letaknya di hati. Dan itu tergambar pada surat yang pertama pada ayat yang pertama surah al-insyirah, “Bukankah kami yang melapangkan dadamu”. berarti kebahagiaan itu ada di dalam hati kita, bahagia itu letaknya pada dada kita, berarti inilah yang menjadikan kita harus memperhatikan Apa yang harus kita kondisikan pada hati kita sesuai dengan petunjuk yang diberikan sesuai dengan arahan yang diberikan dalam kehidupan kita.

 

Karena kita beribadah itu semata-mata kita tidak hanya shalat, tidak hanya puasa tapi salah satu diantara baiknya ibadah kita adalah bagaimana mengkondisikan hati kita betul-betul berada pada kondisi hati yang diridhoi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Hamdallah.

Mr.Aribcc

Selasa, 08 Februari 2022

BUKAN HANYA BAIK UNTUK BERPUASA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bukan Rajab selain disunnahkan berpuasa juga merupakan bulan yang baik untuk memperbanyak amalan istighfar, shalawat, tasbih dll.

 

Ada banyak keutamaan berdzikir dan istighfar yang dapat kita rasakan di bulan yang baik ini.

 

Seperti hikayat seorang wanita berikut :

 

Dari Kitab Mukasyafatul Qulub hal. 255, karya Imam Ghazali:

 

وَحُكِيَ أَنَّ امْرَأَةً فِيْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ كَانَتْ تَقْرَأُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ رَجَبٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اِثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَلْفَ مَرَّةٍ وَكَانَتْ تَلْبَسُ الصُّوْفَ فِيْ شَهْرِ رَجَبٍ فَمَرِضَتْ وَأَوْصَتْ اِبْنَهَا أَنْ يَدْفِنَ مَعَهَا صُوْفَهَا فَلَمَّا مَاتَتْ كَفَّنَهَا فِيْ ثِيَابٍ مُرْتَفِعَةٍ فَرَآهَا فِيْ مَنَامِهِ تَقُوْلُ لَهُ أَنَا عَنْكَ غَيْرُ رَاضِيَةٍ لِأَنَّكَ لَمْ تَعْمَلْ بِوَصِيَّتِيْ فَانْتَبَهَ فَزِعًا وَأَخَذَ صُوْفَهَا لِيَدْفِنَهُ مَعَهَا فَنَبَشَ قَبْرَهَا فَلَمْ يَجِدْهَا فِيْهِ فَتَحَيَّرَ فَسَمِعَ نِدَاءً أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ مَنْ أَطَاعَنَا فِيْ رَجَبٍ لَا نَتْرُكُهُ فَرْدًا وَحِيْدًا

 

Artinya:

Diceritakan, bahwa ada seorang wanita di Baitul Maqdis. Dia selalu membaca surat Al Ikhlas (Qul Huwallaahu Ahad) setiap hari 12.000 kali di bulan Rajab,

 

Di bulan Rajab tersebut ia mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu kambing (shuf / wol) .

 

Pada suatu ketika dia jatuh sakit ia berwasiat pada anak laki-lakinya, apabila dia meninggal nanti supaya dikubur bersama pakaiannya yang terbuat dari bulu itu

 

Tetapi ketika ibunya meninggal, si anak justru mengkafani jenazah ibunya dengan pakaian yang mahal.

 

Syahdan,

 

Pada malam harinya si anak tsb bermimpi melihat ibunya berkata padanya :

 

“Wahai anakku, aku tidak ridho kepadamu, karena kamu tidak melaksanakan wasiatku”

 

Maka si anakpun kaget dan terbangun dari tidurnya. Iapun cepat-cepat mengambil pakaian shuf ibunya untuk ia qubur bersama ibunya.

 

Lalu ia pun menggali kembali kuburan ibunya, namun dia sudah tidak mendapati ibunya di dalam kuburnya.

 

Dia pun panik, dan bingung sekali, tiba-tiba mendengar suara yang berkata : “Tidaklah engkau tahu, bahwa barangsiapa yang taat kepada kami di bulan Rajab maka tidak akan kami tinggalkan sendirian di dalam kuburnya”.

 

Kedua:

 

Dari Kitab Durratunnasihin halaman 43-44, karya Syeikh Utsman bin Hasan al Khaubari:

 

حُكِيَ أَنَّ امْرَأَةً فِيْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ كَانَتْ عَابِدَةً إِذَا جَاءَ رَجَبُ تَقْرَأُ كُلَّ يَوْمٍ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) اِثْنَتَيْ عَشْرَةَ مَرَّةً تَعْظِيْمًا لَهُ وَكَانَتْ تَنْزِعُ اللِّبَاسَ الْأَطْلَسَ وَتَلْبَسُ ثَوْبَ الْبَلَاسَ

 

Artinya:

 

Diceritakan, bahwa di Baitul Maqdis ada seorang perempuan ahli ibadah, jika tiba bulan Rajab, ia membaca selalu membaca surat Ikhlas (Qul Huwallaahu Ahad setiap hari 12 kali)

 

Dia melepas pakaian lusuhnya dan berganti mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu.

 

فَمَرِضَتْ فِيْ رَجَبَ وَأَوْصَتْ اِبْنَهَا أَنْ يَدْفِنَهَا مَعَ بَلَاسِهَا فَكَفَّنَهَا اِبْنُهَا فِيْ ثِيَابٍ مُرْتَفِعَةٍ رِيَاءَ النَّاسِ

 

Artinya:

Pada suatu ketika dalam bulan Rajab, ia jatuh sakit dan berwasiat pada puteranya, apabila ia mati supaya dikubur bersama pakaiannya yang terbuat dari bulu, akan tetapi si anak mengkafani jenazah ibunya dengan pakaian yang mahal, karena merasa tidak enak kepada orang-orang sekitar

 

فَرَآهَا فِي الْمَنَامِ فَقَالَتْ يَا بُنَيَّ لِمَ لَمْ تَأْخُذْ بِوَصِيَّتِيْ إِنِّيْ غَيْرُ رَاضِيَةٍ عَنْكَ

 

Si anak bermimpi melihat ibunya berkata padanya : “Wahai anakku, kenapa engkau tidak melaksanakan wasiatku? Sesungguhnya aku tidak ridha kepadamu”.

 

Syahdan,

 

Maka si anak kaget dan terbangun dari tidurnya. Dia cepat-cepat menggali kembali kuburan ibunya, namun dia tidak mendapati ibunya di dalam kuburnya. Dia pun bingung dan menangis sejadi-jadinya

 

فَسَمِعَ نِدَاءً يَقُوْلُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ مَنْ عَظَّمَ شَهْرَنَا رَجَبَ لَا نَتْرُكُهُ فِي الْقَبْرِ فَرِيْدًا وَحِيْدًا

 

Kemudian ia pun mendengar suara yang berkata : “Tidakkah engkau tahu, bahwa siapa yang mengagungkan bulan kami, bulan Rajab maka tidak akan kami tinggalkan sendirian di dalam kuburnya”.

 

Mendengar hal tersebut, seorang anak laki-laki dari wanita yang sudah meinggal itu sangat menyesali dengan apa yang sudah di wasiatkan sebelumnya oleh ibunya, namun tidak di lakukan wasiat tersebut.

 

Disisi lain itu si anak juga bahagia karena dia tahu bahwa jenazah ibunya telah mendapatkan keistemewaannya setelah membaca surat Al-Iklhas di bulan Rajab.

 

Inilah salah satu kisah, yang digambarkan seorang wanita setiap hari membaca ayat Qul Huwallaahu Ahad, dzikir dan istiqomah beribadah di bulan Rajab.

 

Bahwasanya Allah SWT tidak akan meninggalkan jasad orang-orang yang istiqomah berdzikir dan beribadah kepada-Nya dikuburan sendirian.

 

Wallaahu A’lam.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jumat, 04 Februari 2022

INSECURITY

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Apa sih itu Insecurity, Insecurity itu adalah perasaan tidak aman. Dari asal katanya sebenarnya jelas antara secure dan insecure. Jadi insecure itu berarti tidak aman, atau rasa tidak aman, karena kita kurang percaya diri, karena kita merasa ada banyak kekurangan dalam diri kita. Sehingga kita merasa takut, merasa gelisah, merasa malu, merasa minder. Jadi diawali dari rasa bahwa saya itu banyak kekurangannya, saya dalam banyak hal tidak bisa apa – apa, saya itu siapa sih, dan lain sebagainya. 

Bila ini terus dilanjutkan akhirnya kita jadi gelisah, kita jadi penakut, kita terus minder, malu, tidak berani melakukan apa-apa, ini insecure namanya. Jadi sebenarnya ketika ada orang yang insecure, mungkin jatuh pada people pleaser (menyenangkan orang saja) dan juga orang yang insecure ini dia sulit mencintai dirinya (self-love), karena dia merasa dirinya ini banyak sekali kekurangannya, banyak sekali hal-hal yang menurut dia buruk, jelek, apa sih aku ini.  

Banyak anak - anak hari ini, misalnya pakai istilah apa sih aku ini, aku ini kan hanya recehan saja, yang sudah mau dibuang. Itu sebenarnya indikasi rasa tidak nyaman, tidak terlalu suka dengan dirinya. Ini namanya insecure, kalau orang punya rasa insecure sangat akut, sangat berat, ya nanti kita butuh psikolog butuh psikiater. Tapi wajar kalau dalam dosis yang biasa – biasa, kadang - kadang kita minder sedikit dalam hal tertentu, tidak percaya diri, itu tidak masalah asal tidak berlarut-larut, yang jadi masalah itu kalau insecurity kita terlalu over, jadi terlalu malu, akhirnya menganggap dirinya itu sama sekali tidak ada kualitasnya. Yang pasti orang yang insecure - nya terlalu dalam, dia sulit untuk mencintai dirinya.

Kalau sulit untuk mencintai dirinya, maka akan sulit nanti kelanjutannya untuk produktif, untuk jadi manusia yang otentik, jadi dirinya sendiri, karena dia sendiri tidak percaya diri, itulah Insecurity. Maka kalo dalam tradisi lama, Insecurity itu disebut minder. 


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Hamdallah.

Mr.Aribcc

Kamis, 03 Februari 2022

MEMAHAMI PENDERITAAN

    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.    

Penderitaan itu sebenarnya terjadi karena manusia ilmunya kurang, ataupun pengetahuannya kurang dalam. Jadi penderitaan itu lahir karena salah memahami hidup, makanya nanti untuk mengatasi penderitaan pertama-tama harus dibereskan pengetahuannya dan jalan berpikirnya. Dalam tradisi timur punya ciri bahwa penderitaan manusia itu lahir dari ketidaktahuannya. Orang menderita itu karena salah berfikir, maka dia harus memperbaiki kesalahan ini. Kemudian mulai berpikir yang dalam, kalau di timur berpikir ini kemudian diawali dari dirinya sendiri, kenapa harus dari diri kita sendiri, karena yang menderita kita, kenapa kok kita menderita, ya karena kita ilmunya kurang, pengetahuannya kurang luas.

Saat kita belajar tentang sakit kan seolah-olah sakit itu hanya negatif saja, tapi begitu kita paham pengetahuan tentang hikmah - hikmah sakit, kemudian terasa bahwa ternyata sakit juga anugrah. Berarti apa? mungkin penderitaan -  penderitaan yang kita alami itu lahir karena kita tidak tahu rahasianya, tidak tahu hikmah nya, kurang luas wawasan kita, penglihatan kita terbatas hanya di situ, sehingga terlihat seperti penderitaan saja. Padahal mungkin kalau kita paham, mungkin kita tidak jadi menderita. Karena penderitaan itu lahir apabila pengetahuan kita yang kurang.

Yang pertama pengetahuan tentang diri kita sendiri, makanya pertama-tama yang harus dilakukan adalah membereskan diri sendiri. Yaitu membahas siapa aku? darimana aku? apa sih peran dan posisiku dalam hidup ini? dari mana asalnya rasa menderita ini? apa tujuan hidup ini dan seterusnya?, Kalau pertanyaan-pertanyaan penting ini terjawab, Insya Allah nanti banyak hal-hal yang kita kategorikan sebagai penderitaan akan ketemu jawabannya. Jadi  tidak melihat ke masalah, tapi melihat ke manusianya yang bermasalah.

 

Karena yang sekeliling kita, kita anggap sebagai sumber penderitaan, itu sebenarnya hal-hal yang netral - netral saja. Dia jadi penderitaan ketika kita persepsi, ketika kita cerna, dan kita beri judul sebagai penderitaan. Maka kunci pertama yang harus dibereskan adalah MANUSIA NYA.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Hamdallah.

Mr.Aribcc