Rabu, 09 Februari 2022

KEPUASAN DAN KEBAHAGIAAN


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Dalam kehidupan ini, kita akan dipisahkan dengan dua hal sederhana yang menjadi keinginan kita. Secara sederhana, manusia itu dibagi menjadi dua keinginannya yaitu ada yang ingin mendapatkan kepuasan, ada pula yang ingin mendapatkan kebahagiaan. Setiap pilihan dari kita ketika kita memilih diantara dua keinginan yang ada antara kesenangan dan kebahagiaan tentunya itu akan melahirkan langkah dan melahirkan planning yang berbeda dalam setiap kehidupan manusia.

 

Orang yang hanya ingin merasakan kesenangan dan dan kepuasan, itu bisa didapatkan dengan apa saja, tidak perlu berhati-hati, tidak perlu memilih yang halal ataupun yang haram, tidak perlu memperhatikan petunjuk, karena sesungguhnya kepuasan itu bisa didapatkan dengan begitu mudah. Orang tidak perlu sekolah untuk mendapatkan kepuasan, karena sesungguhnya kepuasan itu sesuatu fatamorgana yang dibuat sebagai ujian untuk manusia.

 

Zina menawarkan kepuasan karena dia menempuh cara yang paling instan tidak perlu repot dengan pernikahan dan tanggung jawabnya, akhirnya menawarkan kepuasan. Minuman alkohol itu juga menawarkan kepuasan, karena dengan dia minum alkohol, maka dia kemudian akan merasakan puas ketika dia sudah mulai candu dengan minumannya. Riba pun menawarkan kepuasan karena kita bisa mendapatkan barang-barang secara instan tanpa kita menikmati proses untuk bersabar padahal kita tahu apapun barang yang sudah ditetapkan menjadi milik kita, itu akan datang kepada kita walaupun kita tidak menyentuh dengan perkara riba, selama kita bersabar dengan waktu yang ditentukan. Itulah yang dimaksudkan dengan kepuasan.

 

Orang-orang yang tidak bersyukur, mereka selalu menawarkan kepuasan - kepuasan yang ditawarkan kepada manusia, supaya manusia bergerak menuju kepada kepuasan. Tapi tentunya kita paham orang yang puas belum tentu Bahagia, karena puas itu hanyalah pada kulitnya, orang yang puas itu hanya pada wajahnya, mungkin dia tertawa, mungkin dia tergelak-gelak di dalam ketawanya, mungkin dia tampaknya sumringah dan setelah dia mendapatkan kepuasan - kepuasan di dalam hidupnya, tetapi hati itu tidak memerlukan kepuasan, karena hati bukan diciptakan untuk bersinggungan dengan kepuasan.

 

 Hati itu part - nya membutuhkan kebahagiaan, dan disinilah kita paham bahwasanya orang yang puas itu belum tentu dia mendapatkan kebahagiaan. Makanya kesenangan - kesenangan yang menjadi jalan untuk meraih kepuasan itu tidak bisa mendekatkan kebahagiaan. Kalau orang yang puas, orang yang bersenang-senang, mereka bahagia tidak ada kisahnya seorang artis bunuh diri, tidak ada kisahnya orang yang sedang di puncak karirnya, mereka memakai narkoba dan mereka tidak perlu pergi ke klub ke diskotik kalau mereka merasakan kebahagiaan. Karena mereka hanya merasakan kebebasan dari kesenangan yang mereka umbar, itulah yang menjadikan mereka lupa bahwa hati itu diciptakan bukan klop dengan sebuah kepuasan, hati itu mencari pasangannya, dan pasangan hati itu adalah kebahagiaan.

 

Inilah yang kemudian kita pahami tentang kesenangan dan kepuasan. Kalau kemudian harapan kita dan keinginan kita dalam kehidupan itu bukan kepuasan dan kesenangan, tetapi kebahagiaan. Tentunya kebahagiaan itu berbeda dengan kepuasan dan kesenangan, kebahagiaan itu sesuatu yang sifatnya mahal, sesuatu yang sifatnya dilalui dengan proses dan harus membaca setiap petunjuk yang benar. Karena sesungguhnya sebagaimana mobil, kalau mobilnya ingin terawat dan mobilnya tetap bagus walaupun sudah tiga tahun, empat tahun, ya kita harus membaca petunjuk yang diberikan oleh pabriknya, supaya kita mampu memaksimalkan mobil yang kita miliki.

 

Orang yang ingin mencari kebahagiaan itu mereka terikat dengan petunjuk, karena kebahagiaan itu sesuatu yang sifatnya mahal dan kebahagiaan itu tidak bisa didapatkan kecuali dengan usaha yang keras, pengorbanan yang besar, dari setiap keinginan kita untuk mendapatkan kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu harus terikat kepada sesuatu yang halal dan sesuatu yang diridhoi. Karena Bahagia itu letaknya di hati. Tidak mungkin orang yang mengikuti petunjuk lalu mereka bahagia, mungkin mereka puas, mereka senang, tapi belum tentu dia bahagia. Di dalam hatinya itu pasti berontak dan hatinya meronta - ronta setiap waktunya, karena hati itu pasangannya bukan pada kepuasan, tapi hati itu pasangannya kepada kebahagiaan. Karena kita ingin menjadi orang yang bahagia pada kehidupan kita di dunia yang singkat dan kehidupan kita yang selama-lamanya kelak dalam kehidupan di akhirat.

 

Inilah yang menjadikan kita harus betul – betul memahami, karena bahagia itu letaknya di hati. Dan itu tergambar pada surat yang pertama pada ayat yang pertama surah al-insyirah, “Bukankah kami yang melapangkan dadamu”. berarti kebahagiaan itu ada di dalam hati kita, bahagia itu letaknya pada dada kita, berarti inilah yang menjadikan kita harus memperhatikan Apa yang harus kita kondisikan pada hati kita sesuai dengan petunjuk yang diberikan sesuai dengan arahan yang diberikan dalam kehidupan kita.

 

Karena kita beribadah itu semata-mata kita tidak hanya shalat, tidak hanya puasa tapi salah satu diantara baiknya ibadah kita adalah bagaimana mengkondisikan hati kita betul-betul berada pada kondisi hati yang diridhoi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Hamdallah.

Mr.Aribcc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar