Jumat, 18 Februari 2022

SEJARAH ISTIGFAR RAJAB

 


Pada zaman nabi SAW, hidup seorang yang fasik (gemar melakukan dosa), bernama Abdullah Bin Shulton, ketika ia meninggal tak seorangpun yang mau memandikan, menyolatkan apalagi menguburkannya.

 

Saat itu turun malaikat jibril turun menyampaikan berita untuk memberitahukan agar mendatangi rumahnya dan memberikan kewajiban orang hidup terhadap orang mati, lalu nabi seperti biasa mengajak para sahabat untuk memandikan, mengkapani, menyolatkan dan mengkuburkan jenajahnya.

 

Sepulang dari pemakaman ada keheranan dalam diri nabi, sahabat berkata:  wahai baginda rosul, boleh kami bertanya?, rosul menjawab "boleh",

 

Sahabat : "ada yang ingin kami utarakan bahwa ketika baginda sedang mengantar jenazah tadi, terlihat kaki baginda di ungkit keatas, (jinjit) dan ketika selesai menguburkan, baginda tersenyum keatas, sesungguhnya ada apa?"

 

Mendengar pertanyaan tersebut rosul tersenyum, "wahai sahabatku alasan kaki diangkat, karna kami melihat ribuan malaikat berlari-lari mengerebuti mayit tersebut sambil meminta ampunan untuk mayit tersebut, karena saya takut menginjak mereka (para malaikat)…. Terus alasan kenapa aku tersenyum keatas karena aku melihat para bidadari berlomba-lomba memberikan minuman untuk roh mayit tersebut.

 

Para sahabat pun heran, dengan bijak nabi mengajak para sabahat untuk mendatangi rumah mayit tersebut karna ingin tahu amalan apa yang di perbuat oleh mayit tersebut hingga mendapat tempat terbaik di sisi-NYA

Ketika sampai, rumahnya terlihat sepi, maka sahabat mengetuk rumah tersebut sambil mengucapkan salam 3 kali, namun tidak ada yang menjawabnya, namun ketika di beritahukan ada nabi yang ikut serta akhirnya pintu tersebut di buka, ternyata seorang wanita tua dan ia adalah istrinya, dan di persilahkan masuk para rombongan.

Setelah itu nabi menceritakan apa yang nabi lihat ketika proses pemakaman bahwa terjadi keajaiban-keajaiban terhadap suaminya, istrinya malah heran….

 

Nabi pun bersabda : “wahai ibu… boleh tahu apa amalan suami anda hingga mendapat anugrah seperti itu???” Sang istri menjawab: “wahai Rosulullah… sungguh aku malu, suamiku itu tiap harinya sering kali melakukan maksiat dan dosa….” “Coba ingat-ingat” kata Rosululullah… “tidak ada wahai Rosululullah… kata sang istri, cobalah ingat-ingat lagi… kata Rosululullah… (hingga terjadi keheningan…)

 

Setelah di ingat-ingat kemudian sang istri menjawab: “wahai Rosululullah suamiku selalu membaca sebuah do’a tapi do’a itu di bacanya hanya di bulan Rajab, “Kebetulan Saking seringnya membaca do’a tersebut, saya sampai hapal doa tersebut,”

 

Wahai Ali tolong di catat kata nabi sambil menyuruh sayyidina Ali Bin Abi Thalib RA

 

Berikut doanya :




2 komentar: