Kamis, 25 September 2025

Nabi Yakub dan Malaikat Izrail

 

“Setiap uban adalah ayat hening yang mengajarkan makna kepulangan.”

Dalam kitab Mukasyafatul Qulub, Imam al-Ghazali meriwayatkan sebuah kisah tentang Nabi Yakub yang akrab dengan Malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa.

Suatu hari, Nabi Yakub berpesan kepada Malaikat Izrail:
“Wahai Izrail, bila tiba waktunya engkau hendak mencabut nyawaku, tolong beri aku tanda terlebih dahulu agar aku bersiap.”

Waktu pun berjalan. Nabi Yakub menua dan akhirnya Malaikat Izrail datang menemuinya:
“Wahai Nabi Allah, kini saatnya aku menunaikan tugas mencabut nyawamu.”

Nabi Yakub terkejut dan berkata:
“Bukankah aku pernah meminta agar engkau memberiku tanda sebelum waktuku tiba?”

Malaikat Izrail menjawab dengan lembut:
“Wahai Nabi Allah, bukankah aku telah mengirimkan tiga tanda kepadamu?
Pertama, rambutmu yang semula hitam kini memutih.
Kedua, tubuhmu yang dahulu kuat kini mulai melemah.
Ketiga, punggungmu yang tegap kini telah membungkuk.
Semua itu adalah isyarat yang sudah lama aku sampaikan. Aku tidak pernah mengingkari janji.”

Mendengar jawaban itu, Nabi Yakub pun tersadar. Rambut yang memutih, tubuh yang melemah, dan punggung yang membungkuk sesungguhnya adalah peringatan halus dari Allah agar manusia bersiap menghadapi perjalanan selanjutnya.

Maka dari itu, usia tua adalah tanda sekaligus panggilan agar kita selalu eling lan waspada—senantiasa ingat pada Allah dan mempersiapkan diri untuk transisi menuju kehidupan abadi.

“Tua bukan berarti berakhir, melainkan saatnya menyiapkan diri untuk perjalanan paling mulia.”

JANGAN LUPA BERPRASANGKA BAIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar