Istilah ini berawal dari sebuah eksperimen sederhana. Caranya:
- 
Siapkan sebuah ember agak dalam.
 - 
Masukkan beberapa ekor kepiting hidup ke dalam ember itu.
 
Apa yang akan terjadi?
Setiap kepiting akan berusaha memanjat keluar untuk menyelamatkan diri. Namun, begitu ada kepiting yang hampir berhasil naik ke atas, kepiting lain justru akan menariknya ke bawah. Akibatnya, tak ada satu pun kepiting yang bisa keluar. Bahkan kadang-kadang mereka semua jatuh bersama-sama ke dasar ember.
Uniknya, meskipun ember itu tidak ditutup, kepiting-kepiting itu akan tetap berada di dalam. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain, sehingga tidak ada yang berhasil bebas.
Inilah yang disebut crab mentality — mentalitas negatif yang ditandai dengan iri, dengki, dan tidak rela melihat orang lain berhasil.
Refleksi
Fenomena ini bukan hanya ada pada kepiting, tetapi juga pada manusia.
- 
Ada orang yang tidak senang melihat temannya lebih sukses.
 - 
Ada yang berusaha menjatuhkan orang lain hanya agar dirinya tidak kalah.
 - 
Ada yang iri ketika melihat orang lain lebih unggul, padahal keberhasilan orang lain tidak merugikannya sedikit pun.
 
Jangan-jangan, salah satu sebab sebuah bangsa sulit maju adalah karena masih banyak orang yang terjebak dalam mentalitas kepiting ini.
Dalam bahasa agama, sikap ini berawal dari iri dan dengki — penyakit hati yang membuat seseorang tidak bahagia dengan nikmat yang dimiliki orang lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar