Ada
dua kalimat dari Imam Malik yang berhubungan dengan zuhud, yang pertama kata Imam
Malik apabila seseorang itu zuhud, Allah
akan memberi nikmat kepadanya. Yang kedua zuhud itu bukan ketiadaan harta namun mengosongkan hati darinya.
Ini dua kalimat untuk jadi bahan kita untuk muhasabah, jadi orang zuhud itu
orang yang hatinya tidak terikat, tidak tergoda oleh dunia. Katanya Imam Malik
justru sebaliknya, orang yang tidak terikat dan tidak tergoda ini akan
mendapatkan nikmat dari Allah. Dalam bahasa lain kalau engkau tidak mengejar dunia,
maka dunia yang akan mengejarmu yang tentunya atas izin Allah. Jadi
dengan cara zuhud kita bisa semakin dekat dengan Allah, hati kita tidak sibuk
dengan dunia, dan ternyata dunia yang mengejar kita.
Allah
yang mencukupkan dan memberi nikmat dalam hidup kita. Mental semacam ini adalah
mentalitas zuhud, mungkin agak berbeda dengan kita. Kalau kita ini kan masih
banyak ketakutan dalam hal duniawi. Yang baru lulus kulaih takut kalau besok
tidak dapat pekerjaan, Yang sudah bekerja takut gajinya tidak cukup, yang jomlo
takut kira-kira nanti saya bisa dapat jodoh apa tidak, ketakutan-ketakutan
semacam ini menunjukkan kita belum masuk dalam kualifikasi orang yang zuhud.
Orang
yang zuhud itu tidak ada takutnya pada urusan duniawi. Kalau urusan duniawi mau
apapun yang terjadi, seorang yang zuhud itu akan ridho tapi bukan berarti tidak
mau bekerja, bukan berarti tidak mau kaya. Menginginkan kaya oke saja,
bekerjanya dilakukan sepenuh hati sebagai tanggung jawab kemanusiaan dan
tanggung jawab ketuhanan, tapi hasilnya apa, buahnya seperti apa, ya tidak jadi
ukuran dan tidak jadi hitungan. Satu-satunya ukuran dan hitungan hanya ridhonya
Allah. Mental semacam ini namanya mental zuhud.
Imam Malik itu imam yang kaya, Beliau ini suka menggunakan baju - baju yang mewah, tetapi kekayaannya tidak melekat di hati.
IG : mr.ari.bcc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar