Minggu, 29 Agustus 2021

Ujian Pertama

 


Al Mukmin berasal dari kata Al Iman yang artinya pembenaran dan pengakuan. Disini ada ada dua pemaknaan yaitu Allah membenarkan dia orang-orang yang benar serta menegakkan bukti atas kebenaran mereka. Allah membenarkan para Rasul itu hidupnya benar, keyakinannya benar, ada lagi yang lain adalah pemahamannya adalah Allah yang Maha mengaruniakan keamanan.

 

Di dalam Al-Quran Surat Quraisy ayat 4

yang telah memberi makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan dan Allah-lah yang mengubah.

 

          Maksudnya lahir bathin kita ini sepenuhnya adalah ciptaan Allah, di desain oleh Allah, dimiliki juga oleh Allah, dikuasai oleh Allah sepenuhnya, bukannya hanya kita begitu juga yang lainnya, makhluk-makhluk lain juga, jadi Allah tahu persis apa yang kita cemaskan, apa yang kita takuti, apa yang kita risaukan. Ujian pertama itu adalah ketakutan. Jadi dan pasti akan ditimpakan kepadamu sedikit dari rasa takut. Jadi sebelum lapar, kekurangan harta, jiwa, buah-buahan, yang pertama diuji ke kita itu adalah kecemasan atau takut, seperti sekarang ini takut kena covid, takut tidak punya uang, takut pensiun, takut tidak laku, takut tidak dapat jodoh, yang dapat jodoh takut berantakan keluarganya, yang nikah takut tidak punya anak, yang punya anak takut anaknya tidak sholeh, banyak sekali yang kita cemaskan dan apapun yang kita takuti kita cemaskan sepenuhnya diketahui oleh Allah, dan sepenuhnya yang kita cemaskan itu ada dalam genggaman Allah.

 

Tidak ada satupun yang lepas dari pengetahuan Allah, tidak ada satupun yang lepas dari genggaman Allah, masalahnya adalah kenapa kita jadi tertekan, galau, nyesek sekali, banyak yang kita cemaskan, walaupun sebetulnya itu sedikit dibanding dengan nikmat yang Allah berikan, seperti kita takut kena covid. Padahal tiap hari kita sehat, tiap hari kita makan, tiap hari kita bisa tidur, lebih banyak nikmat yang didapatkan dibanding takut covidnya itu, tapi terkadang takut covidnya ini menyelimuti kita sampai tidak syukur kita masih bisa bangun, tidak syukur kita bisa bernafas, tidak syukur kita bisa berfikir, tidak syukur kita menjadi seorang muslim, tidak syukur kita bisa shalat, tidak syukur aib kita masih ditutupi. Tapi covid saja yang selalu diingat. Kita takut terkena covid adalah hal yang manusiawi, tapi jangan lupakan bahwa covid ini tidak mengancam kita. Covid ini hanya virus yang bertasbih, yang dia bisa mengenai kepada siapa yang Allah perintahkan.

 

Bagaimana supaya kita dalam perlindungan Allah, di dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad Al Hakim. Rasulullah SAW bersabda wahai anak muda (karena Ibnu Abbas waktu itu masih kecil), Sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, ini dari Rasulullah kepada Ibnu Abbas ketika Ibnu Abbas sedang dibonceng oleh Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah bersabda Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu.

 

Jagalah Allah, Allah akan menjaga kita, jagalah Allah, niscaya kita akan mendapati Allah dihadapan kita. Kita harus memahami dengan bijak, tidak mungkin kita menjaga Allah penguasa segala-galanya. Maksud disini adalah jagalah apa yang menjadi hak-hak Allah, kewajiban-kewajiban dari Allah. Hak yang terpenting adalah Lailahaillallah. Jagalah hati kita jangan sampai menuhankan yang lain selain Allah. Jagalah hati kita jangan sampai bersandar, bergantung kepada selain Allah. jagalah apa yang Allah sukai karena setiap yang Allah sukai pasti baik bagi kita, karena Allah yang menciptakan kita tahu apa yang baik untuk kita dan apa yang baik untuk kita itu ada dalam perintah Allah. Jagalah apa yang Allah larang. Jangan dilakukan, karena setiap Allah melarang sesuatu pasti sesuatu itu membahayakan bagi kita. Allah itu pencipta kita, paling tahu keadaan kita, keperluan kita, yang baik dan yang buruk untuk kita. Allah tahu karena kita diciptakan oleh-Nya, seperti seorang insinyur membuat robot, tahu persis kapan baterainya lemah, kapan harus dicas, harus dibersihkan, harus diperkuat, karena yang merancang komputer, merancang robot itu tahu kelemahan dan kekurangannya.

 

Allah yang mendesain kita tahu, karena bahagia itu ciptaan Allah. Apa yang membuat kita bahagia, apa yang membuat kita mulia, apa yang membuat kita selamat, itu ada pada perintahnya. Apa yang membuat kita sengsara, apa yang membuat kita hina, apa yang membuat kita celaka, itu ada pada larangannya. Makanya kalau kita jaga itu, Allah akan menjaga kita. Jangan risaukan keperluan-keperluan kita dan sebagainya, Allah sudah tahu kalau kita patuh ke Allah dengan baik, Allah jaga dan janji Allah itu pasti. Allah akan berada di hadapan kita artinya menjadi sangat dekat pertolongan Allah. Bagaimana orang tahu dirinya dekat dengan Allah. Kedekatan seseorang dengan Allah salah satunya di antara alat ukurnya adalah kita merasa Allah itu dekat. Tidak semua orang merasa Allah itu dekat, walaupun Allah Maha Dekat belum tentu orang itu merasa Allah itu Maha Dekat.


Bagi orang-orang yang dekat dengan Allah dan sambil duduk saja, dia yakin sedang diperhatikan Allah, sedang dilihat, sedang diawasi, sedang didengar, dan orang-orang yang dekat kepada Allah merasakannya setiap saat. Akibatnya dia tidak pernah merasa kesepian, tidak sendiri karena dia meyakini bahwa Allah Maha Dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar