Pada pembelajaran hari ini kita akan belajar bersama Bapak Edi S. Mulyanta
S.Si, M.T. dengan materi Menulis
dan Menerbitkan Buku. Beliau adalah Publishing
Consultant Andi Publisher. Hobi beliau adalah Membaca, Menulis, Olah Raga,
Musik. Beliau telah menulis beberapa buku, buku pertamanya terbit pada tahun
2002. Pendidikan S1 di UGM Yogyakarta, S2 di UGM Yogyakarta.
Darah
penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut
dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui
outlet - outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara
langsung. Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional,
sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga
yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit
kampus. Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing
sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.
Penulis
yang baik tentunya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tujuannya agar
tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Meskipun ada penerbit yang
dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.
A. Langkah - langkah Menerbitkan Buku
1.
Penulis dapat mengirimkan usulan dan
proposal terlebih dahulu untuk memeriksa apakah jalur tulisannya sudah sesuai
dengan visi dan misi penerbitan. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam
mempersiapkan tulisannya.
2.
Setiap penerbit memiliki SOP dalam
memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan
utama agar terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai
peta pasar, sehingga naluri penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya
akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan penulis, terkadang
penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.
3.
Kunci pertama bagi penulis adalah
pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan
sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan jelas ditawarkan ke penerbit Apalagi
tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset
kecil yang tidak mudah untuk memengaruhi penerbit. Penerbit lebih cenderung
mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga perkiraan dalam
membiayai penerbitannya memunyai risiko yang semakin kecil untuk tidak terserap
di pasar.
4.
Kirimkan hasil tulisan ke beberapa
penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Penerbit
akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi
pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar
sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini
buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa,
bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis benar - benar bermanfaat
bagi pembaca dan memiliki pesaing.
5.
Dikarenakan proses penerbitan cukup
panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout,
desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku
memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama.yang membuat lama
adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di
penerbitan. Sehingga penulis diharapkan dapat mempercepat proses finishing
tulisannya. Karena proses finishing yang lambat akan menghambat proses produksi
bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu
selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan, supaya
dapat segera diproses oleh penerbitan.
6.
Hal – hal yang perlu dipersiapkan pada
proses administrasi penerbitan adalah:
a.
Kelengkapan naskah dari Judul - Sub
Judul
b.
Nama Pengarang
c.
Kata Pengantar
d.
Prakata
e.
Daftar Isi
f.
Bab
g.
Sinopsis
Penulis
harus teliti melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses
selanjutnya tidak akan dijalankan. Proses editing, akan terbantukan dengan
pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang
baik dari penulis.
B. Kiat – kiat Menulis
1.
Kelemahan penulis biasanya tidak jelas
saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi.
Namun tidak perlu khawatir karena editor akan membantu hal tersebut, akan
tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih
fokus ke dalam bagaimana memilih kalimat yang efektif, dan struktur bab yang
baik.
2.
Hal yang tidak kalah penting adalah Setting
layout, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman
per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang
baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan. Harga buku yang menarik,
akan cukup memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut
atau meninggalkannya.
3.
Peranan strategis lainnya dalam sebuah
buku adalah Desain cover, karena tipikal pembeli buku di Indonesia adalah berdasarkan
dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikal pembaca buku di
indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam
pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data bagaimana cover yang menarik dan
terbukti mendongkrak pemasaran.
4.
Penulis sebaiknya memberikan beberapa
perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang
baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan
keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari tidak ada buku Best Seller yang ada adalah By Design Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang
karena karunia semata. Jadi tidak perlu takut menawarkan tulisan anda ke
penerbit. Karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan bukunya. Hanya pengalaman, dan
intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitan yang
tidak laku di pasaran.
C.
Perbedaan
Penulis Perintis dengan Penulis Follower
1.
Penulis perintis biasanya dapat
menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai
kualitas yang belum baik, akan tetapi mencari momen yang tepat.
2.
Penulis follower biasanya mempunyai
penyajian materi yang lebih baik akan
tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis
perintis membutuhkan usaha awal yang lebih banyak, dan terkadang mempunyai
risiko tidak laku. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam
proposal dalam menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurnya,
jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana
keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit
biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.
D. Hal – hal Penting dalam Menulis dan
Menerbitkan Buku
- Kondisi
bidang penerbitan selama masa pandemi ini sangat berat sekali dikarenakan hampir 90 % outlet penerbitan
sekarang tutup, kampus dan sekoah juga tutup. Omzet penerbit betul-betul
turun hingga ke titik nadir. Penerbit harus berjuang hingga 3 bulan ke
depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru. Dalam 3 bulan ke
depan merupakan titik hidup mati penerbitan, karena jika tidak dapat
melewatinya, banyak sekali penerbit di bawah IKAPI akan gulung tikar.
Sementara pasar On Line di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku,
sehingga penerbit harus menahan lapar sejenak untuk 3 bulan ke depan
semoga pandemi ini akan reda.
- Buku
yang berupa hasil penelitian, biasanya tergantung sekali dengan tujuan
penelitian dan hasilnya. Pasar penelitian di Indonesia sangat kecil,
sehingga terkadang pasar yang di sasar adalah pasar captive market, atau pasar yang sudah memahami betul materi
bahasan. Pasar ini disebut niche
market atau pasar ceruk.
- Buku
yang sangat laku diminati oleh pembaca saat ini untuk rangking pertama
adalah buku anak, buku dongeng, cerita bergambar, dan komik. Selain itu
juga buku yang mempunyai nilai untuk pendidikan karakter, buku keagamaan,
motivasi, dan buku sekolah.
- Prioritas
pertama dalam menulis adalah peristiwa, contohnya tulisan tentang virus,
saat Corona di Wuhan Bulan Desember 2019 dan Januari 2020, ada penulis
yang telah melakukan riset tersebut. Dan buku itu yang best seller saat
ini adalah buku Covid-19, walaupun tulisannya kualitasnya belum begitu
sempurna. Contoh lain adalah Buku Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di
Indonesia, timing yang tepat saat itu adalah adanya Muktamar Muhammadiyah,
dan buku itu meledak luar biasa dari mulut ke mulut awalnya
- Strategi
saat menulis proposal adalah materi buku harus sebagian besar telah
tertulis baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu
penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk
mengejar momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan
informasi ke penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis
tersebut.
- Aturan
tata letak penulisan biasanya mengikuti aturan penerbit, dan untuk buku
pendidikan mengikuti aturan-aturan yang ada disesuaikan dengan tingkat
jenjang pendidikan. Ada bebeapa aturan jenis huruf, jenis gambar, jenis
illustrasi yang harus dipenuhi untuk terbitan buku pelajaran. Selain itu
aturan tata letak biasanya diatur secara internal penerbitan mengikuti
tema buku yang diusulkan, namun penulis dapat memberikan kisi-kisi tata
letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book, atau side
note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout
kami untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya
penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.
- Jika
kita mengirim 1 tulisan kebeberapa penerbit, kemudian tulisan itu juga
diterima oleh beberapa penerbit. Pilihlah penerbit yang tercepat
memutuskan menerima itulah yang dipilih.
- Buku
yang umumnya diterima penerbit adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena akan
menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trending topic, biasanya
berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order
dari toko buku, sehingga cepat beralalu momennya
- Kelemahan
antologi kisah inspiratif, atau antologi cerpen adalah pasar yang sangat
kecil. Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya, dalam arti
komunitas penulis, lingkungan sosial medianya, sehingga market sasarannya
menjadi kecil atau niche market.
Tapi jangan berkecil hati, Raditya Dika awalnya dipandang sebelah mata
oleh penerbit, karena beliau hanya menulis blog-blog yang tidak bermutu,
tapi Fun untuk generasi
milenial. Awalnya pasarnya Niche
Market, akan tetapi karena
followernya banyak dan akhirnya bukunya menjadi best seller semuanya,
walaupun secara value naskahnya
kurang bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.
- Naskah
Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang
luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator
terkenal, bukunya sangat laris. Buku motivasi cukup menarik semua
penerbit, akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan
ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada
nama-nama tertentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya
luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal.
Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya.
Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar
biasa. Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga
jangan ragu-ragu brainstorming dengan penerbit untuk menerbitkan buku
motivasi di Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19
yang melemahkan motivasi kita karena ini adalah lahan yang luar biasa
untuk membuat buku motivasi.
Menulislah,
kemudian carilah momen yang tepat dalam mempublikasikan tulisan itu dalam
bentuk buku dan bungkuslah tulisan itu dengan kreativitas serta ide – ide
menarik.
Blog http://arisukristi.blogspot.com
Salam Hamdallah.
Mr.AribccBlog http://arisukristi.blogspot.com