Selasa, 28 April 2020

MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU


Pada pembelajaran hari ini kita akan belajar bersama Bapak Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. dengan materi Menulis dan Menerbitkan Buku. Beliau adalah Publishing Consultant Andi Publisher. Hobi beliau adalah Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik. Beliau telah menulis beberapa buku, buku pertamanya terbit pada tahun 2002. Pendidikan S1 di UGM Yogyakarta, S2 di UGM Yogyakarta.
Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet - outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung. Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.
Penulis yang baik tentunya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tujuannya agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Meskipun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.

A.    Langkah - langkah Menerbitkan Buku
1.      Penulis dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk memeriksa apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam mempersiapkan tulisannya.
2.      Setiap penerbit memiliki SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama agar terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar, sehingga naluri penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.
3.      Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan jelas ditawarkan ke penerbit Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak mudah untuk memengaruhi penerbit. Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga perkiraan dalam membiayai penerbitannya memunyai risiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar.
4.      Kirimkan hasil tulisan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis benar - benar bermanfaat bagi pembaca dan memiliki pesaing.
5.      Dikarenakan proses penerbitan cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama.yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan. Sehingga penulis diharapkan dapat mempercepat proses finishing tulisannya. Karena proses finishing yang lambat akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan, supaya dapat segera diproses oleh penerbitan.
6.      Hal – hal yang perlu dipersiapkan pada proses administrasi penerbitan adalah:
a.    Kelengkapan naskah dari Judul - Sub Judul
b.    Nama Pengarang
c.    Kata Pengantar
d.   Prakata
e.    Daftar Isi
f.     Bab
g.    Sinopsis
Penulis harus teliti melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan. Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.

B.     Kiat – kiat Menulis
1.      Kelemahan penulis biasanya tidak jelas saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Namun tidak perlu khawatir karena editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih kalimat yang efektif, dan struktur bab yang baik.
2.      Hal yang tidak kalah penting adalah Setting layout, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan. Harga buku yang menarik, akan cukup memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya.
3.      Peranan strategis lainnya dalam sebuah buku adalah Desain cover, karena tipikal pembeli buku di Indonesia adalah berdasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikal pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data bagaimana cover yang menarik dan terbukti mendongkrak pemasaran.
4.      Penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari tidak ada buku Best Seller yang ada adalah By Design Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata. Jadi tidak perlu takut menawarkan tulisan anda ke penerbit. Karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan bukunya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitan yang tidak laku di pasaran.

C.     Perbedaan Penulis Perintis dengan Penulis Follower
1.    Penulis perintis biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mencari momen yang tepat.
2.      Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik  akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis membutuhkan usaha awal yang lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

D.    Hal – hal Penting dalam Menulis dan Menerbitkan Buku
  1. Kondisi bidang penerbitan selama masa pandemi ini sangat berat sekali  dikarenakan hampir 90 % outlet penerbitan sekarang tutup, kampus dan sekoah juga tutup. Omzet penerbit betul-betul turun hingga ke titik nadir. Penerbit harus berjuang hingga 3 bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru. Dalam 3 bulan ke depan merupakan titik hidup mati penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di bawah IKAPI akan gulung tikar. Sementara pasar On Line di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga penerbit harus menahan lapar sejenak untuk 3 bulan ke depan semoga pandemi ini akan reda.
  2. Buku yang berupa hasil penelitian, biasanya tergantung sekali dengan tujuan penelitian dan hasilnya. Pasar penelitian di Indonesia sangat kecil, sehingga terkadang pasar yang di sasar adalah pasar captive market, atau pasar yang sudah memahami betul materi bahasan. Pasar ini disebut niche market atau pasar ceruk.
  3. Buku yang sangat laku diminati oleh pembaca saat ini untuk rangking pertama adalah buku anak, buku dongeng, cerita bergambar, dan komik. Selain itu juga buku yang mempunyai nilai untuk pendidikan karakter, buku keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
  4. Prioritas pertama dalam menulis adalah peristiwa, contohnya tulisan tentang virus, saat Corona di Wuhan Bulan Desember 2019 dan Januari 2020, ada penulis yang telah melakukan riset tersebut. Dan buku itu yang best seller saat ini adalah buku Covid-19, walaupun tulisannya kualitasnya belum begitu sempurna. Contoh lain adalah Buku Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di Indonesia, timing yang tepat saat itu adalah adanya Muktamar Muhammadiyah, dan buku itu meledak luar biasa dari mulut ke mulut awalnya
  5. Strategi saat menulis proposal adalah materi buku harus sebagian besar telah tertulis baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk mengejar momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan informasi ke penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis tersebut.
  6. Aturan tata letak penulisan biasanya mengikuti aturan penerbit, dan untuk buku pendidikan mengikuti aturan-aturan yang ada disesuaikan dengan tingkat jenjang pendidikan. Ada bebeapa aturan jenis huruf, jenis gambar, jenis illustrasi yang harus dipenuhi untuk terbitan buku pelajaran. Selain itu aturan tata letak biasanya diatur secara internal penerbitan mengikuti tema buku yang diusulkan, namun penulis dapat memberikan kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book, atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout kami untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.
  7. Jika kita mengirim 1 tulisan kebeberapa penerbit, kemudian tulisan itu juga diterima oleh beberapa penerbit. Pilihlah penerbit yang tercepat memutuskan menerima itulah yang dipilih.
  8. Buku yang umumnya diterima penerbit adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena akan menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trending topic, biasanya berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order dari toko buku, sehingga cepat beralalu momennya
  9. Kelemahan antologi kisah inspiratif, atau antologi cerpen adalah pasar yang sangat kecil. Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya, dalam arti komunitas penulis, lingkungan sosial medianya, sehingga market sasarannya menjadi kecil atau niche market. Tapi jangan berkecil hati, Raditya Dika awalnya dipandang sebelah mata oleh penerbit, karena beliau hanya menulis blog-blog yang tidak bermutu, tapi Fun untuk generasi milenial. Awalnya pasarnya Niche Market, akan tetapi karena followernya banyak dan akhirnya bukunya menjadi best seller semuanya, walaupun secara value naskahnya kurang bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.
  10. Naskah Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya sangat laris. Buku motivasi cukup menarik semua penerbit, akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama tertentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal. Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa. Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga jangan ragu-ragu brainstorming dengan penerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang melemahkan motivasi kita karena ini adalah lahan yang luar biasa untuk membuat buku motivasi.
Menulislah, kemudian carilah momen yang tepat dalam mempublikasikan tulisan itu dalam bentuk buku dan bungkuslah tulisan itu dengan kreativitas serta ide – ide menarik.


Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc
Blog
 
http://arisukristi.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar