Senin, 06 April 2020

BERMANDIKAN FITNAH

Kita membutuhkan lima sikap dalam mengatasi fitnah.

1.           Kita harus yakin bahwa fitnah tidak akan hadir untuk kita jika tidak diijinkan. Kalaupun diijinkan kejatuhan buah durian sudah dari dulu kita kejatuhan lalu sakit, akan tetapi itu tidak terjadi. Mungkin saja dalam hidup kita ada orang yang ingin berbuat buruk kepada kita kemudian dibuat kecelakaan, mungkin saja ada orang yang sudah bersiap-siap berangkat untuk memfitnah kita namun sebelum berangkat tahu-tahu orang tersebut sakit. Sebenarnya itu adalah bentuk pertolongan bagi dia supaya tidak jadi memfitnah dan pertolongan bagi kita supaya tidak difitnah.

2.           Kita harus mensyukuri bahwa kepatuhan kita kepada yang benar adalah perlindungan. Karena sesungguhnya kebaikanmu adalah untukmu dan keburukanmu untukmu. Jadi orang yang tidak ingin memperoleh keburukan dalam bentuk fitnah harus menjadi orang baik. Artinya kebaikan adalah perlindungan. Berarti ilmu kebatinan yang paling kuat adalah kebaikan.

3.           Fitnah mampu memisahkan sahabat yang jujur dari mereka yang palsu dan pendengki. Berteman itu harus memilih, karena kalau tidak kita bisa semobil dengan orang yang mabuk dan menabrak orang lain lalu kecelakaan. Jikalau berteman saja kita harus memilih, apalagi bersahabat ataupun menikah. Jadi sahabat yang jujur akan dipisahkan dari yang palsu saat fitnah datang. Waktu fitnah datang, Janganlah kita fokus pada yang memfitnah, perhatikanlah sahabat kita. Mereka akan terlihat nanti yang palsu ataupun yang menusuk dari belakang. Jika kita tahu sahabat yang palsu maka buanglah!.  Kita tidak harus bersahabat dengan seluruh dunia. Satu sahabat yang baik saja sudah cukup, apalagi kalau kita menumbuhkannya menjadi lebih banyak lagi.

4.           Melebihkan kebaikan kepada jumlah jiwa yang lebih besar daripada yang mampu mereka hasud. kalau satu orang menghasud  5 orang kita berbuat baik ke 500 orang itu caranya, Nah karena kita tidak mampu balapan dengan penghasud.  penghasud itu lebih rajin daripada kekasih loh. Pembenci itu memperhatikan kita lebih daripada kekasih loh. Kekasih masih bisa pergi belanja sama temannya, pembenci selalu memantau kita. Karena kita tidak mungkin menyamai kegiatan kegetolan, kekepoan para pembenci, ada suatu rumus supaya dengan upaya yang sama kita mencapai lebih banyak orang itulah yang  namanya pengaruh. Orang yang berniat menyampaikan kebaikan pada banyak orang akan diberi pengaruh yang lebih besar.

5.           Meneruskan kehidupan yang ikhlas dalam kebaikan, Kenapa berbuat kebaikan itu harus ikhlas?  karena banyak orang mengatakan berubah itu sulit. Apakah Berubah itu mudah? Banyak orang yang beranggapan bahwa berubah itu sulit. Kita pelajari dulu, kita sepakat bahwa berubah itu berubah jadi orang baik, jadi berubah menjadi orang baik itu sulit ? Kenapa berubah menjadi orang baik itu sulit? Karena lebih mudah jadi orang tidak baik. Jadi kita ini lebih terbiasa dalam keburukan daripada kebaikan, makanya kalau dinasehati dia bilang susah, kenapa lebih mudah bagiku melakukan keburukan? kalau ada fitnah datang maka ambil tanggung jawab pribadi, tidak perlu menjelaskan salah atau benar. Terimalah itu sebagai peringatan untuk memperbaiki diri setelah itu kita akan menjadi terlalu besar untuk difitnah di level itu, tapi di level atas masih ada lagi. sehingga kita tidak boleh bersantai – santai karena kita sudah melewati kelas fitnah itu. Akan selalu ada fitnah pada kelas - kelas kehidupan  yang lain maka berhati - hatilah.

Semakin baik hidup kita, semakin lebih banyak orang yang berniat mengurangi keberhasilan kita dengan fitnah.
Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc
Blog http://arisukristi.blogspot.com

1 komentar: