Rabu, 22 April 2020

MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA DARING DAN LURING

Pada pembelajaran hari ini kita akan belajar bersama Bapak Catur Nurochman Oktavian, M.Pd dengan materi Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring. Beliau adalah penulis 20 buku, redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Januari 2019, beliau telah menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit pada tahun 2003. Pendidikan S1 di UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.

Ternyata dalam menulis ada dua musuh utama yang sering dihadapi yaitu rasa takut dan malas. Kedua musuh ini kita harus mampu mengalahkannya. Agar kita mampu menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring, adakalanya kita merasa tulisan kita jelek, takut dicela dan lain sebagainya. Padahal dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa 90% kekhawatiran tidak pernah terjadi dan 10% sisanya memang di luar kontrol kita. Rasa takut inilah yang menghambat kita dalam memulai membuat sebuah tulisan.

Penulis yang baik tidak memerlukan “mood” , karenanya tidak ada alasan untuk tidak menulis disebabkan tidak adanya mood. Justru hal ini harus kita hilangkan dari pikiran kita, karena akan menghambat kinerja otak kita dalam menulis. Bisa dibayangkan apabila seorang wartawan, komunis dan redaktur majalah bekerja mengandalkan mood, maka karirnya akan segera berakhir. Isaac asimov seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi yang bagus mengakui bahwa cara ia menulis adalah simpel dan apa adanya. Maka perlu diingat bahwa menulislah dengan simpel dan apa adanya.

Kita bisa menuliskan hal-hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju. Itulah yang akan menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan, seperti apa yang dikatakan oleh asimov tadi bahwa penulis yang baik adalah penulis yang dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia akan dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja dengan baik.

Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan sehingga bila kita menguasai secara detail pekerjaan tulis-menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya memiliki arti bahwa jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Salah satu cara agar kita menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis adalah dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master. Jadi jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya kita. Kalau kita suka travelling, menuliskan kisah perjalanan akan lebih mudah untuk kita. Tulislah sesuatu yang disukai dan tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara kita sendiri.

Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena ia mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham akan pesan dan maksud di dalam tulisan tersebut. Menulis adalah untuk dibaca, oleh karena itu pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika kita menulis dengan kalimat yang rumit, maka tujuan dan pesan dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat pusing kepala bagi yang membacanya.  Menulislah seperti berbicara, ketika berbicara pada teman kita tidak ada keinginan untuk menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain tentu sebisa mungkin menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Mengapa kita masih ragu menghasilkan draft tulisan?. Biarlah tulisan yang dihasilkan jelek karena kita masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Jika ingin tulisan kita dimuat di media, maka perlu diketahui informasi tentang gaya selingkungnya.

Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya, sebagai contoh kita perlu mengetahui berapa jumlah kata dalam artikel yang dimuat di media tersebut serta aturan penulisannya atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya  sehingga kita tidak perlu khawatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi setiap kekurangannya dan terus mengirimkan lagi. Ada banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi mungkin tulisannya tidak aktual atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.

Berikut ini adalah kiat - kiat yang bisa dilakukan untuk dapat menulis dengan cepat pada media luring dan daring.

1. Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang - ulang maknanya, sehingga membuat pembaca tidak memahami maksud dari tulisan tersebut.

2.  Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Mulailah dari hal yang disukai. Kalau kamu suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.

3. Dalam sebuah penerbitan ada yang disebut dengan gaya selingkung. Gaya Selingkung adalah gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri suatu media. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing – masing penerbit. Misalkan, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.

4. Cara mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).

5. Cara mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang disukai. Lakukan pekerjaan yang dicintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang disukai dan dicintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang disukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik.

6.   Menulislah seperti kamu berbicara. Ketika kamu berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan untuk menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika kamu berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.

7.  Ada beragam teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperti spider web dan ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan, namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.

8.   Salah satu hal yang bisa menjadi motivasi penulis adalah rasa suka. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, dan berbagi pengetahuan melalui tulisan.

9.   Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan - tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide - ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, itu sah-sah saja.

10. Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan. Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan suatu karya.

  Menulislah, karena dengan menulis pengetahuan, ide serta keterampilan akan datang menghampiri kita.


      Salam Hamdallah.
     Mr.Aribcc
    Blog
 
http://arisukristi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar