Pada pembelajaran hari ini kita akan belajar bersama Bapak Catur Nurochman
Oktavian, M.Pd dengan materi Menulis
Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring. Beliau adalah penulis 20 buku,
redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Januari 2019, beliau telah
menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang
hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit pada tahun 2003. Pendidikan S1
di UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.
Ternyata
dalam menulis ada dua musuh utama yang sering dihadapi yaitu rasa takut dan
malas. Kedua musuh ini kita harus mampu mengalahkannya. Agar kita mampu menulis
cepat dan tepat di media massa luring atau daring, adakalanya kita merasa
tulisan kita jelek, takut dicela dan lain sebagainya. Padahal dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa 90% kekhawatiran tidak
pernah terjadi dan 10% sisanya
memang di luar kontrol kita. Rasa takut inilah yang menghambat kita dalam memulai membuat
sebuah tulisan.
Penulis
yang baik tidak memerlukan “mood” , karenanya
tidak ada alasan untuk tidak menulis disebabkan tidak adanya mood. Justru hal ini harus kita
hilangkan dari pikiran kita, karena akan menghambat kinerja otak kita dalam
menulis. Bisa dibayangkan apabila seorang wartawan, komunis dan redaktur
majalah bekerja mengandalkan mood, maka karirnya akan segera berakhir. Isaac
asimov seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi yang bagus mengakui
bahwa cara ia menulis adalah simpel dan apa adanya. Maka perlu diingat bahwa
menulislah dengan simpel dan apa adanya.
Kita
bisa menuliskan hal-hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media
yang akan dituju. Itulah yang akan menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan,
seperti apa yang dikatakan oleh asimov tadi bahwa penulis yang baik adalah
penulis yang dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat bahwa setiap orang yang mampu
mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia akan dapat melakukan lebih cepat
dibandingkan orang yang tidak bekerja dengan baik.
Menulis
adalah sebuah kecakapan atau keterampilan sehingga bila kita menguasai secara
detail pekerjaan tulis-menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan
kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya memiliki arti
bahwa jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Salah satu cara agar kita
menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis adalah dengan perbanyak
menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master.
Jadi jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya
kita. Kalau kita suka travelling, menuliskan kisah perjalanan akan lebih mudah
untuk kita. Tulislah sesuatu yang disukai dan tuturkan segala yang ada secara
sederhana dengan cara kita sendiri.
Salah
satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah
karena ia mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham
akan pesan dan maksud di dalam tulisan tersebut. Menulis adalah untuk dibaca,
oleh karena itu pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika
kita menulis dengan kalimat yang rumit, maka tujuan dan pesan dalam tulisan
tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat pusing kepala bagi yang membacanya. Menulislah seperti berbicara, ketika berbicara
pada teman kita tidak ada keinginan untuk menggelembungkan kata atau kalimat
dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain tentu sebisa
mungkin menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Mengapa kita masih ragu
menghasilkan draft tulisan?. Biarlah tulisan yang dihasilkan jelek karena kita
masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Jika ingin tulisan
kita dimuat di media, maka perlu diketahui informasi tentang gaya selingkungnya.
Setiap
media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya,
sebagai contoh kita perlu mengetahui berapa jumlah kata dalam artikel yang
dimuat di media tersebut serta aturan penulisannya atau rubrik apa saja yang
tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing
sesuai kebijakan redaksinya sehingga
kita tidak perlu khawatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki
lagi setiap kekurangannya dan terus mengirimkan lagi. Ada banyak faktor mengapa
tulisan tidak diterima redaksi mungkin tulisannya tidak aktual atau space dalam
edisi penerbitan sudah penuh.
Berikut ini adalah kiat
- kiat yang bisa dilakukan untuk dapat menulis dengan cepat pada media luring
dan daring.
1. Hindari menulis dengan kalimat yang
panjang dan berulang - ulang maknanya, sehingga membuat pembaca tidak memahami
maksud dari tulisan tersebut.
2. Agar tulisan menjadi penting, maka pesan
dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas.
Mulailah dari hal yang disukai. Kalau kamu suka menulis karya ilmiah, maka
tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka
kerjakanlah ini.
3. Dalam sebuah penerbitan ada yang disebut
dengan gaya selingkung. Gaya Selingkung adalah gaya, batasan,
sesuai jati diri, penciri suatu media. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing –
masing penerbit. Misalkan, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan
dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.
4. Cara mengatasi rasa takut menulis adalah
dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan
pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat
diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat
diperbaiki).
5. Cara mengelola konsentrasi yang efektif
adalah dengan melakukan yang disukai. Lakukan pekerjaan yang dicintai. Gairah
dan fokus pada sesuatu yang disukai dan dicintai akan lebih tinggi dibandingkan
sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang disukai.
Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik.
6. Menulislah seperti kamu berbicara.
Ketika kamu berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan untuk
menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika kamu
berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang
dapat mudah dipahami.
7. Ada beragam teknik yang dilakukan
penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang
menuliskan kerangka seperti spider web dan ada pula penulis yang langsung
menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan, namun biasanya setiap artikel
memiliki kerangka Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan
memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.
8. Salah satu hal yang bisa menjadi motivasi
penulis adalah rasa suka. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi
inspirasi, motivasi, dan berbagi pengetahuan melalui tulisan.
9. Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai
langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka
kita dapat membaca tulisan - tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku
bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide - ide yang kita bisa gali lebih
lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja
karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau
mengembangkan ide dari tulisan orang lain, itu sah-sah saja.
10. Penulis yang baik biasanya adalah
pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih,
maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang
dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah
dituliskan. Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan suatu karya.
Menulislah, karena dengan menulis pengetahuan, ide serta keterampilan akan datang menghampiri kita.
Salam Hamdallah.
Mr.AribccBlog http://arisukristi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar