Jumat, 01 Mei 2020

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR

Pada pembelajaran hari ini kita akan belajar bersama Bapak Aris Ahmad Jaya DVM. MM dengan materi Mengajar Gaya Motivator. Beliau adalah motivator sekolah - sekolah unggul di Indonesia selama kurang lebih 15 tahun. Beliau adalah pendiri sekaligus CEO dilembaga ABECo SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak dibidang Motivasi dan Konsultan. Pendidikan S1 di IPB, S2 di UIKA Bogor. Beliau telah mempublikasikan beberapa karya buku Best Seller diantaranya buku 30 hari mencari jati diri, yang telah terjual lebih dari 45.000 eksemplar, Love Touch Parenting, dan buku lainnya.

1.     Berdasarkan niat seseorang menjadi guru terbagi dalam dua tipe yaitu :
a.       Guru betulan yaitu guru yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik, ingin mengajar dan memang dia ingin jadi guru, guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa, energi untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya. Guru betulan memang guru yang diidamkan.

b.       Guru kebetulan yaitu ketika seseorang kebetulan ada lowongan menjadi pengajar maka dia menjadi guru, kebetulan lulus dari universitas dan sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar menjadi guru dan kebetulan di terima, makanya akhirnya menjadi guru, kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh guru sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua akhirnya menjadi guru dan pendidik di yayasan itu atau kebetulan ada teman yang mengajak daripada nganggur maka menjadi guru.

Guru kebetulan akan menjadi salah jika kebetulannya terus – menerus dan tidak mau belajar, namun guru kebetulan akan menjadi guru betulan ketika dia mau belajar dan mau mengerti bahwa ini adalah bagian dari sebuah proses yang harus dihadapi dan kadang – kadang guru kebetulan ini bisa jadi guru yang mencintai, yang dicintai, karena dia menyadari bahwa ini bagian dari sebuah proses baik yang harus dijalankan.Baik guru betulan maupun guru kebetulan itu tidaklah masalah, yang jadi masalah adalah ketika dia tidak mau menerima profesinya sebagai seorang guru.

Baik guru betulan maupun guru kebetulan  ketika mau memberi pelajaran yang baik dan menyenangkan, menginspirasi anak didik, mencintai ilmu yang disampaikan, maka sesungguhnya guru betulan maupun guru kebetulan buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai profesinya. Apalah artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan asal-asalan, dan menyesali pilihan hidupnya, karena itu marilah kita menjadi guru yang dicintai dan dirindukan karena guru adalah kurikulum yang sesungguhnya. Apapun yang guru berikan, murid akan mencintai manakala dia menyukai gurunya.

2.     Berdasarkan kinerjanya terdapat tiga tipe guru yaitu :

a.     Guru Nyasar
Guru nyasar adalah guru yang tidak punya tujuan, tidak punya arah, dia guru yang menyesatkan. Murid-murid bisa membenci pembelajaran karena gurunya sering tidak berenergi. Murid-murid bisa membenci apapun yang disampaikan oleh guru nyasar ini. Dia adalah seorang guru yang kehadirannya  sebenarnya menjadikan jam dinding bergerak sedemikian lambat karena murid merasa jenuh. Guru nyasar lebih baik segera menyadari kalau memang tidak punya energi menjadi seorang guru lebih baik mengundurkan diri daripada banyak korban-korban yang tidak menyukai pelajaran apapun yang disampaikan.

b.     Guru Bayar
Guru semacam ini adalah guru yang tidak konsisten, kadang ketika tanggal muda semangat, wajah cerah, antusias karena mungkin ada finansial yang cukup karena habis gajian dan mendapatkan uang sertifikasi, namun terkadang mukanya sedemikian menyedihkan tidak semangat gara-gara dia merasa pekerjaan ini bukannya pekerjaan yang menjanjikan, pekerjaan yang menyedihkan, tidak memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Guru bayar diharapkan segera sadar karena banyak murid yang pada dasarnya harus mendapatkan inspirasi keilmuan, tapi mendapatkan guru yang on off, kadang semangat dan kadang tidak, kadang bagus dan kadang tidak. Ini akan menjadikan murid tidak mendapatkan figur yang benar-benar mampu menginspirasinya.

c.      Guru Sadar
Guru sadar adalah seorang guru yang kehadirannya menjadikan murid-murid mencintai dirinya, mencintai pelajarannya, dan mencintai kehidupan, karena apapun yang keluar dari mulut guru sadar adalah kata-kata yang mampu menyadarkan pembelajaran menjadi menyenangkan, keilmuan menjadi mengasyikkan dan kehadiran menyenangkan. Seorang guru yang sadar menyadari sepenuhnya bahwa profesi guru adalah  profesi yang mulia. Sebuah profesi yang mengantarkan murid - murid mendapatkan kepahaman keilmuan yang baik dan benar, sehingga mereka mampu menghadapi permasalahan-permasalahan sesuai dengan zamannya. Guru sadar adalah konektor kebaikan dan konektor keilmuan yang layak dicintai yang akhirnya murid mencintai ilmu itu. Guru sadar adalah guru yang menyadari suatu hari nanti ketika ia meninggal maka murid-murid inilah yang akan menjadi amal jariyah ilmu yang ditinggalkan. Ia akan menjadi inspirasi bagi orang setelahnya dan guru sadar menyadari sepenuhnya bahwa dia adalah magnet bagi kecintaan murid- muridnya terhadap ilmu yang dibawa serta kecintaan murid- muridnya kepada Allah SWT.

3.     Empat peran guru yang seharusya bisa diperankan secara utuh yaitu :

a.     Mengajar
Kita lebih fokus pada peran pertama yaitu mengajar, memindahkan keilmuan yang ada di otak kita ke otak murid kita, memindahkan kurikulum yang ada ke pikiran murid kita. Jadi kalau guru hanya sekedar mengajar, maka guru tersebut akan kalah dengan metode dan pola-pola yang hari ini bisa dilakukan secara online. Mereka bisa belajar dari YouTube bahkan sekarang sudah ada kelas-kelas online yang memungkinkan murid bisa belajar keilmuan tanpa kehadiran guru.

b.     Mendidik
Mendidik, tentu guru menjadi idola, teladan dan menjadi contoh. Karena guru sendiri terdiri dari 2 suku kata yaitu digugu dan ditiru. Diharapkan ketika masuk ke ranah mendidik, maka guru bisa memasukkan nilai-nilai ataupun norma-norma, baik yang bisa dijalankan oleh murid kita dalam keseharian, kedisiplinan, kejujuran, bisa dipercaya, berbagi, bekerja sama, berkomunikasi, memudahkan urusan orang lain, menolong, dan membantu. Itulah pola-pola yang dapat dimasukkan ketika anda mendidik. Kita bisa masuk lewat pembelajaran apapun, mungkin guru matematika bisa mengajarkan tentang kejujuran dan kedisiplinan. Guru IPA bisa mengajarkan tentang bagaimana mereka bersyukur ataupun bagaimana mereka mampu berinteraksi.

c.      Menginspirasi
Ternyata guru yang mampu mendidik adalah guru yang menginspirasi, karena dari apa yang dia didik, murid akan terinspirasi, dia akan menjadikan anda menjadi bagian dari history dan sejarah mereka, bukan hanya sekitar bagian dari story ataupun cerita.

d.     Menggerakkan
Guru adalah sosok yang menginspirasi murid, ketika mampu menunjukkan energi, mampu menunjukkan keteladanan, mampu menunjukkan bahwa kita sepenuh hati. Maka guru adalah inspirator bagi mereka, motivator bagi mereka, dan akhirnya kita mampu menggerakan mereka untuk mengerjakan apa yang disarankan, menggerakkan mereka menjalankan apa yang diharapkan.

Guru yang hebat adalah guru yang tidak hanya mengajar, tapi dia juga mampu mendidik, menginspirasi, dan menggerakkan.


Salam Hamdallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar