Sabtu, 30 Mei 2020

ILMU YANG TAK BERMANFAAT


Adakalanya kita ingin mendapatkan curahan ilmu dan sangat haus terhadap ilmu pengetahuan, namun saat kamu menuntut ilmu guna bersaing, mengalahkan teman sejawat, meraih simpati orang atau yang sifatnya keduniaan maka sebenarnya kamu sedang berusaha menghancurkan keyakinanmu, membinasakan dirimu dan menjual keabadian dengan dunia. Sangatlah disayangkan apabila terminal terakhir dari ilmumu hanyalah dunia, dan kalau memang tujuan dari ilmumu tadi adalah itu semua, berarti kamu juga sedang menistakan gurumu. Karena itu berarti gurumu yang telah membantumu dalam berbuat keburukan itu.

Gurumu seperti orang yang menjual pedang bagi perompak jalanan.  Jadi kalau kamu melakukan keburukan dengan ilmumu, kamu tidak hanya sedang menghinakan dirimu saja tapi sedang menghinakan guru-gurumu juga. Karena ilmu itu dasarnya berasal dari guru-gurumu. Jadi kalau hari ini kamu sudah pintar dan kepintaranmu dipakai untuk menipu orang, untuk menyusahkan orang, untuk memamerkan serta menyombongkan dirimu, itu sama saja kamu sedang menggunakan senjata dari gurumu. Maka marilah kita menanta ulang niat kita agar tidak melecehkan guru – guru kita.

Memanfaatkan ilmu untuk dunia itu memang diperbolehkan, asalkan bukan merupakan terminal terakhir. Biarkan saja nanti efeknya datang sendiri. kalau kamu pintar, sepatutnya kamu akan terkenal dan dikenal. Jika niat dan maksudmu dalam menuntut ilmu untuk mendapatkan petunjuk bukan sekedar mengetahui kisah, maka berbahagialah. Mengetahui kisah itu berhenti pada ilmu dan tidak ada kelanjutannya, padahal setiap ilmu itu harusnya jadi petunjuk untuk menuntunmu semakin dekat dengan kebenaran.

Kalau hanya belajar tentang kisah biasanya hanya untuk pamer dan  hanya untuk tujuan keduniaan. Tidak membuka matamu serta tidak membuatmu tercerahkan. Sesungguhnya kalau memang yang kita cari adalah petunjuk, itulah nanti yang disebutkan tentang keutamaan ilmu. Bahwa  sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untukmu saat engkau berjalan dan ikan-ikan di laut memintakan ampunan bagimu manakala kau berusaha. Tetapi kamu harus tahu sebelumnya bahwa petunjuk merupakan buah daripada ilmu. Jadi prosesnya adalah kita memiliki wawasan, memiliki ilmu, kemudian ilmu itu menjadi petunjuk atau tidak untuk hidup kita. Ilmu itu menjadi petunjuk dan pencerahan untuk kita atau malah membuat kita jauh dari kebenaran.

Maka carilah ilmu terlebih dahulu kemudian barulah petunjuk akan datang. Itulah salah satu cara mengelola ilmu agar menjadi jalan untuk semakin dekat dengan kebahagiaan.


Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc
Blog http://arisukristi.blogspot.com
IG : mr.ari.bcc
Youtube : mr.aribcc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar