Selasa, 12 Mei 2020

SEJARAH NABIYULLAH SYAM'UN AL-GHAZI AS (SAMSON) DAN HUBUNGANNYA DENGAN ASAL MUASAL LAILATUL QADR


Nabi Syam’un al-Ghazi As memiliki beberapa nama; dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un
Dalam bahasa Ibrani di sebut Simson, dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”, sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza, Palestina sekarang).
Suatu ketika Nabi SAW Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan
Beliau shallallahu alaihi wasallam, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para sahabatnya
“Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah”

Beliau menjawab;
“Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan dipadang mah’syar, ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Syam'un”.

Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Al Ghozi AS....
Beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Nabi Sam’un Al-Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT
Nabi Syam’un as. adalah seorang pahlawan berambut panjang yang memiliki mukjizat dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal, dgn pedang itu ia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya. Tak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya pula Allah memberikan makanan dan minuman.
Syam'un seorang muslim dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir
Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya. Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat malam dan siangnya berpuasa
Dimana selama 1000 bulan beliau tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa
Samson adalah seorang pembela agama tauhid berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.
Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.

 فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ

Dengan hanya bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam, Nabi Syam'un berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT, dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka.
Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Syam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.
Menghadapi kesaktian Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat para kafirun kewalahan. Mereka mencari jalan untuk bisa menundukkannya. Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un. Sang raja Israel pun mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam’un.
Berbagai upaya dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas usulan para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Syam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.
Akhirnya ide licik-pun ditemukan. Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah kepada istri Nabi Syam'un sendiri, dengan syarat ia bersedia melumpuhkan suaminya.
Istri Nabi yang ternyata seorang kafir itu sangat tergiur oleh hadiah tersebut. Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un untuk ikut membantu membunuh Syam’un,
Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri meng-iyakan ajakan kaum kafir untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang banyak, sang istripun akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Maka orang-orang kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk kemudian akan dibunuh beramai-ramai.
Para pembesar - pembesar Kafir berkata,
“Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya.”
Pada hari pertama, Istri Syam’un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama mengerjakan shalat malam.
Memang Syam’un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam. Dimana malam-malamnya banyak dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam’un lapor kepada kaum kafirin bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.
Pada hari kedua, Istri Syam’un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat.
Tatkala Syam’un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat. “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?” tanya Syam’un kepada istrinya. “Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu,” ujar istrinya.
Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa. Kemudian Syam’un bergegas menuju tempat peribadatannya.
Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu. Namun, setelah itu, musuh-musuh tetap kafir datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam’um siap mengikat suaminya lagi pada malam berikutnya
Pada hari ketiga, Istri Syam’un berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai yang diberikan oleh orang-orang kafir. “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?” tanya Syam’un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur. “Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu,” jawab istrinya.
Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut.
Syam’un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu. Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya.
Akhirnya Syam’un bercerita juga, jika sebenarnya ia adalah seorang kekasih Alloh dari sekian banyak kekasih Alloh yang hidup di dunia ini.
Sam’un berkata “Wahai istriku, ketahuilah aku punya rambut panjang ini, tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini,” jelas Syam’un.
Syam’un memang memiliki rambut yang sangat panjang hingga digambarkan bahwa ujung rambutnya sampai menyentuh tanah saat Syam’un berdiri.
Nabiyyulah Syam’un berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan dari rambutnya sendiri itu, namun dia tidak berdaya. Istrinya pun segera memberitahukan hal itu kepada kaum kafir untuk mengeksekusinya
Mulailah mereka menyiksa Nabiyyulah Syam’un dengan memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya. bukan hanya itu, Nabiyyulah Syam’un juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya, mereka menyiksanya dengan sadis dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan.
Istrinya yang durhaka, ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan. Astaghfirullah sungguh biadab....
Pertolongan Allah SWT Datang,
Begitu hebatnya siksaan mereka terhadap Nabi Syam’un al-Ghozi as, sehingga Allah SWT mengutus malaikat Jibril alaihissalam untuk bertanya kepada Nabi Syam’un al-Ghozi as, “Wahai Syam’un apa yang engkau inginkan saat ini, Aku akan menindak mereka.”
Nabi Syam’un menjawab,
“Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini, dan menghancurkan mereka dengan kekuatan-MU
Do’a Nabi Syam’un al-Ghazi as di Kabulkan Allah SWT.
Allah SWT memberi kekuatan kembali kepada Nabi Syam’un yang melebihi kekuatan sebelumnya, dengan izin Allah, Nabi Syam’un mampu menggoyangkan tiang istana hanya dengan sedikit gerakan, maka putuslah tali rambut itu dan tiang istanapun runtuh seketika menimpa raja bersama seluruh khalayak istana termasuk istrinya yang durhaka, juga orang-orang yang telah menyiksanya hingga semuanya tewas mengenaskan.
Hanya Nabi Syam’un sendiri yang selamat, lalu Allah SWT mengembalikan seluruh anggota badannya yang telah di mutilasi sehingga utuh seperti sedia kala
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT untuk berjuang di jalan Allah menumpas kebatilan dan kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Nabi Syam’un juga menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah. Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, dan siangnya beliau berpuasa hingga ajalnya tiba.
Setelah mendengar kisah itu para sahabat pun menangis terharu dan bertanya, “Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?”, “Aku tidak mengetahuinya.” Jawab Rasulullah
Setelah Rasulullah selesai berkisah, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk datang kepada Nabi Muhammad dan membawakan Surat Al Qadr seraya berkata,
“Wahai Nabi Muhammad, Allah memberikan Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan,”



Allah SWT berfirman: (Surat Al-Qadr ayat 1-5)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - ٢
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ  - ٥
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
-------

Kemudian Rasulullah SAW memerintakan kepada sahabat-sahabatnya untuk mencari malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah SWT berikan kepada Nabi Syam’un Al-Ghazi.

Wallohu A’lamu

Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc
Blog http://arisukristi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar