Nabi Syam’un al-Ghazi
As memiliki beberapa nama; dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un
Dalam bahasa Ibrani di
sebut Simson, dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri
artinya "yang berasal dari matahari”, sedangkan al-Ghozi, artinya “yang
berasal dari Ghazi” (Ghaza, Palestina sekarang).
Suatu ketika Nabi SAW
Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan
Beliau shallallahu
alaihi wasallam, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para sahabatnya
“Apa yang membuatmu
tersenyum wahai Rasulullah”
Beliau menjawab;
“Diperlihatkan
kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan dipadang mah’syar,
ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun,
masuk ke dalam surga, dia adalah Syam'un”.
Kemudian Rasulullah
bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Al Ghozi AS....
Beliau adalah Nabi yang
berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Nabi Sam’un Al-Ghozi AS
berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT
Nabi Syam’un as. adalah
seorang pahlawan berambut panjang yang memiliki mukjizat dapat melunakkan besi,
dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki
senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal,
dgn pedang itu ia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang
berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya. Tak hanya itu,
bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya pula Allah
memberikan makanan dan minuman.
Syam'un seorang muslim
dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir
Sudah tak terhitung
lagi orang kafir yang mati di tangannya. Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah
dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat malam dan
siangnya berpuasa
Dimana selama 1000
bulan beliau tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa
Samson adalah seorang
pembela agama tauhid berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan hanya
berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.
Setiap kali menghantam
kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah
yang tidak terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ
ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ ,
فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ
ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ
, فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً
إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ
Dengan hanya
bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang
pendek yang tajam, Nabi Syam'un berperang melawan bangsa yang menentang Allah
SWT, dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka.
Ketangguhan dan keperkasaan
Nabi Syam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni
raja Israil.
Menghadapi kesaktian
Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat para kafirun kewalahan. Mereka mencari jalan
untuk bisa menundukkannya. Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para
musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk
membunuh Syam’un. Sang raja Israel pun mencari jalan untuk menundukkan Nabi
Syam’un.
Berbagai upaya
dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas usulan para penasehatnya
diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Syam’un Ghozi, akan mendapat
hadiah emas dan permata yang berlimpah.
Akhirnya ide licik-pun
ditemukan. Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah
kepada istri Nabi Syam'un sendiri, dengan syarat ia bersedia melumpuhkan
suaminya.
Istri Nabi yang
ternyata seorang kafir itu sangat tergiur oleh hadiah tersebut. Mereka kemudian
memanfaatkan Istri Syam’un untuk ikut membantu membunuh Syam’un,
Setelah dirayu dengan
imbalan yang menggiurkan, sang istri meng-iyakan ajakan kaum kafir untuk
membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang
banyak, sang istripun akhirnya mau melakukan kejahatan itu.
فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً
شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ
, فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ
شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ
بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ
Maka orang-orang kafir
memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk
kemudian akan dibunuh beramai-ramai.
Para pembesar -
pembesar Kafir berkata,
“Kami akan memberimu
seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah
itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya.”
Pada hari pertama,
Istri Syam’un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu
lama mengerjakan shalat malam.
Memang Syam’un tidurnya
hanya sedikit saja dalam semalam. Dimana malam-malamnya banyak dipergunakan
untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri
Syam’un lapor kepada kaum kafirin bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan
kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.
Pada hari kedua, Istri
Syam’un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat.
Tatkala Syam’un bangun
dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
“Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?” tanya Syam’un kepada
istrinya. “Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana
kekuatanmu,” ujar istrinya.
Syam’un dengan mudah
dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa. Kemudian Syam’un
bergegas menuju tempat peribadatannya.
Maka gagallah rencana
pembunuhan pada hari kedua itu. Namun, setelah itu, musuh-musuh tetap kafir
datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam’um siap mengikat suaminya lagi
pada malam berikutnya
Pada hari ketiga, Istri
Syam’un berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai yang diberikan oleh
orang-orang kafir. “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?” tanya
Syam’un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur. “Aku yang mengikatnya,
sekedar untuk mengujimu,” jawab istrinya.
Namun, dengan sekali
hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut.
Syam’un segera menarik
tangannya dan memotong rantai itu. Kemudian istrinya pun segera membujuk
suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya.
Akhirnya Syam’un
bercerita juga, jika sebenarnya ia adalah seorang kekasih Alloh dari sekian
banyak kekasih Alloh yang hidup di dunia ini.
Sam’un berkata “Wahai
istriku, ketahuilah aku punya rambut panjang ini, tidak ada seorang pun yang
mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini,” jelas Syam’un.
Syam’un memang memiliki
rambut yang sangat panjang hingga digambarkan bahwa ujung rambutnya sampai
menyentuh tanah saat Syam’un berdiri.
Nabiyyulah Syam’un berusaha
dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan dari rambutnya sendiri itu, namun
dia tidak berdaya. Istrinya pun segera memberitahukan hal itu kepada kaum kafir
untuk mengeksekusinya
Mulailah mereka
menyiksa Nabiyyulah Syam’un dengan memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan
dan kakinya. bukan hanya itu, Nabiyyulah Syam’un juga disiksa dengan dibutakan
kedua matanya, mereka menyiksanya dengan sadis dengan tujuan agar beliau mati
secara perlahan-lahan.
Istrinya yang durhaka,
ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.
Astaghfirullah sungguh biadab....
Pertolongan Allah SWT
Datang,
Begitu hebatnya siksaan
mereka terhadap Nabi Syam’un al-Ghozi as, sehingga Allah SWT mengutus malaikat
Jibril alaihissalam untuk bertanya kepada Nabi Syam’un al-Ghozi as, “Wahai
Syam’un apa yang engkau inginkan saat ini, Aku akan menindak mereka.”
Nabi Syam’un menjawab,
“Ya Allah, berikanlah
kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini, dan
menghancurkan mereka dengan kekuatan-MU
Do’a Nabi Syam’un
al-Ghazi as di Kabulkan Allah SWT.
Allah SWT memberi
kekuatan kembali kepada Nabi Syam’un yang melebihi kekuatan sebelumnya, dengan
izin Allah, Nabi Syam’un mampu menggoyangkan tiang istana hanya dengan sedikit
gerakan, maka putuslah tali rambut itu dan tiang istanapun runtuh seketika
menimpa raja bersama seluruh khalayak istana termasuk istrinya yang durhaka,
juga orang-orang yang telah menyiksanya hingga semuanya tewas mengenaskan.
Hanya Nabi Syam’un
sendiri yang selamat, lalu Allah SWT mengembalikan seluruh anggota badannya
yang telah di mutilasi sehingga utuh seperti sedia kala
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ
أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ
فىِ سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu,
Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT untuk berjuang di jalan
Allah menumpas kebatilan dan kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Nabi
Syam’un juga menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah. Malam hari dilalui
dengan memperbanyak shalat malam, dan siangnya beliau berpuasa hingga ajalnya
tiba.
Setelah mendengar kisah
itu para sahabat pun menangis terharu dan bertanya, “Ya Rasullulah, tahukah
baginda akan pahalanya?”, “Aku tidak mengetahuinya.” Jawab Rasulullah
Setelah Rasulullah
selesai berkisah, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk datang kepada Nabi
Muhammad dan membawakan Surat Al Qadr seraya berkata,
“Wahai Nabi Muhammad,
Allah memberikan Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu
lebih utama daripada ibadah 1000 bulan,”
Allah SWT berfirman:
(Surat Al-Qadr ayat 1-5)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ
لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ
الْقَدْرِۗ - ٢
Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ
مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
Malam kemuliaan itu
lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ
وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤
Pada malam itu turun
para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua
urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ
الْفَجْرِ - ٥
Sejahteralah (malam
itu) sampai terbit fajar.
-------
Kemudian Rasulullah SAW
memerintakan kepada sahabat-sahabatnya untuk mencari malam Lailatul Qadar agar
mendapatkan pahala seperti yang Allah SWT berikan kepada Nabi Syam’un Al-Ghazi.
Salam Hamdallah.
Mr.Aribcc
Blog http://arisukristi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar